Jumat, 04 Oktober 2013

Kumpulan Plesetan Pepatah Lucu

Plesetan Pepatah Lucu

Plesetan Pepatah lucu
1. bersatu kita teguh, bertiga kita Charlie’s Angles
2. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti di sate juga
3. Bagai air di daun talas, kurang kerjaan banget ngamatin air di dedaunan
4. Ada gula ada semut. Ada semut disemprot pake Baygon. Ada banyak semut mati
5. Rajin Mangkal, Kaya
6. Air tenang jangan disangka tak ada buaya, tapi ada ikan paus lagi tidur siang
7. Bersatu kita teguh, bercerai kita ke Take Me Out
8. Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya, yg enak2 pangkal paha, rame2 pangkal-an ojek
9. Ada ubi, ada talas. Ada budi, ada anduk
10. uang cucuran masyarakat jatuhnya ke DPR juga
11. Semut diseberang lautan keliatan,gajah dipelupuk mata kelilipan
12. cinta di tolak, dukun beranak
13. Jauh di mata, dekat di hati, boros di pulsa.
14. sedikit demi sedikit lama lama BOSAN
15. Bagai kejatuhan durian runtuh, baru kali ini ada orang kejatohan durian seneng
16. Air susu dibalas dengan air kopi item, jadi kopi susu deh
17. bersatu kita teguh,bercerai kita masuk infotainment (moto selebritis)
18. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, sama-sama berat mending dipaketin aja gan
19. Air susu dibalas air supply
20. sambil menyelam minumnya tetap teh botol Sosro
21. sate padang sebelum hujan
22. buruk rupa, cermin pun disalahkan
23. Ringan sama dipikul, berat minta bawain
24. Single itu prinsip, jomblo itu nasib
25. Wong ompong nyaring bunyinya
26. Ke bukit sama mendaki, ke lurah bikin KTP
27. Nasir sudah menjadi tukang bubur
28. Dimana ada jalan,disitu banyak mobil
29. bagai kacang lupa atomnya
30. Bagai buah Simalakama, tidak dimakan Ibu mati, dimakan Bapak kimpoi lagi
31. Setinggi-tingginya Bangau terbang, akhirnya jadi kecap juga
32. Buruk muka gak masuk majalah
33. ada uang ada barang, ga ada uang rampok bank
34. Jauh di angkot, dekat naik ojek
35. Air beriak tanda ada yang tenggelam
36. Lebih baik berputih tulang dari pada putih badan karena panuan.
37. Besar Pasal daripada Tilang
38. Tua-tua keladi, udah tua jadi biang keladi
39. Jangan ada janda diantara kita
40. Air beriak tanda ada yang boker
41. tak kenal maka tak sayang, mau kenalan digampar pacar
42. Ada udang dibalik tepung kentucky
43. Bagai telur diujung handuk
44. Bagaikan Jemuran tertiup angin
45. Malu bertanya, sesat di jalan. Banyak bertanya, dikira wartawan.
46. Anjing menggonggong, maling kulkas berlalu.
47. Habis kumis, cukur dibuang.
48. Malu berak, sesak di jalan.
49. Surga anak ada di telapak kaki Ibu, Surga bapak ada di antara kaki Ibu.
50. Sekali melambai, dua tiga banci mengikuti.

Rabu, 02 Oktober 2013

101 Nama-nama lain hari kiamat

  1. Yaumul Qiamah = hari kiamat
  2. Yaumul Hasrah = hari penyesalan
  3. Yaumul Nadaamah = hari menyesal
  4. Yaumul Mahaasabah = hari perhitungan
  5. Yaumul Masaa-alah = hari pertanyaan
  6. Yaumul Masaabaqah = hari perlombaan
  7. Yaumul Munaaqasyah = hari perdebatan
  8. Yaumul Munaafasah = hari perlombaan
  9. Yaumul Zilzalah = hari kegoncangan
  10. Yaumud Damdamah = hari kebinasaan
  11. Yaumush Shaa’iqah = hari halilintar
  12. Yaulul Waaqi’ah = hari kejadian yang sukar
  13. Yaumul Qaari’ah = hari peristiwa besar
  14. Yaumul Raajifah = hari bumi bergoncang
  15. Yaumur Raadifah = hari yang mengiringi kegoncangan itu
  16. Yaumul Ghaasyiyah = hari kejadian yang menyelubungi
  17. Yaumud Daahiyah = hari bala bencana
  18. Yaumul Aazifah = hari yang sudah dekat waktunya
  19. Yaumul Haaqqah = hari keadaan yang sebenarnya
  20. Yaumuth Thaammah = hari bahaya
  21. Yaumush Shaakhkhah = hari suara yang memekikkan telinga
  22. Yaumut Talaaq = hari berjumpa dengan Tuhan
  23. Yaumul Firaaq = hari perpisahan
  24. Yaumul Maasaq = hari yang dihalaukan
  25. Yaumul Qishash = hari mengambil pembelaan
  26. Yaumul Tanaad = hari panggil memanggil
  27. Yaumul Hisaab = hari perhitungan amal
  28. Yaumul Ma-aab = hari kembali
  29. Yaumul Adzaab = hari siksa
  30. Yaumul Firaar = hari lari
  31. Yaumul Qaraar = hari ketetapan
  32. Yaumul Liqa' = hari pertemuan
  33. Yaumul Baqa' = hari kekal
  34. Yaumul Qadla = hari qadla' (putusan)
  35. Yaumul Jazaa' = hari pembalasan
  36. Yaumul Balaa' = hari percobaan
  37. Yaumul Bukka' = hari tangisan
  38. Yaumul Haar = hari perkumpulan
  39. Yaumul Waa'iid = hari janji akan siksa
  40. Yaumul 'Ardl = hari datang
  41. Yaumul Wazn = hari timbangan
  42. Yaumul Haq = hari kebenaran
  43. Yaumul Hukm = hari hukuman
  44. Yaumul Fashl = hari pemisahan
  45. Yaumul Jam'i = hari berkumpul
  46. Yaumul Ba'ts = hari kebangkitan
  47. Yaumul Fath = hari kemenangan
  48. Yaumul Khizyi = hari kehinaan
  49. Yaumul Adhiim = hari yang besar kedudukannya
  50. Yaumul 'Aqiim = hari sial
  51. Yaumud 'Asiir = hari yang sukar
  52. Yaumul Diin = hari agama
  53. Yaumul Yaqiin = hari yakin
  54. Yaumun Nusyuur = hari berserak-serak
  55. Yaumul Mashiir = hari-hari tempat pengembalian
  56. Yaumun Naf-khah = hari tiupan
  57. Yaumush Shaihah = hari pekikan keras
  58. Yaumur Raj-fah = hari goncangan
  59. Yaumush Rajjah = hari bergerak-gerak
  60. Yaumuz Zaj-rah = hari menakuti
  61. Yaumush Sakrah = hari bermabukkan
  62. Yaumul Faza' = hari ketakutan
  63. Yaumul Jaza' = hari gunda gulana
  64. Yaumul Muntahaah = hari penghabisan
  65. Yaumul Ma'waa = hari tempat tinggal
  66. Yaumul Miiqat = hari tepat waktu
  67. Yaumul Mii'aad = hari tempat kembali
  68. Yaumul Mir-shaad = hari tersedia menanti
  69. Yaumul Qalaq = hari kekacauan
  70. Yaumul 'Araq = hari keringat
  71. Yaumul Iftiqaar = hari keperluan
  72. Yaumul Inkidaar = hari kekeruhan
  73. Yaumul Intisyaar = hari bertebaran
  74. Yaumul Insyiqaaq = hari terbelahnya langit
  75. Yaumul Wuquf = hari berhenti
  76. Yaumul Khuruuj = hari keluar
  77. Yaumul Khuluud = hari kekal
  78. Yaumut Yaghaabuun = hari terpedaya
  79. Yaumun 'Abuus = hari kesukaran
  80. Yaumun Ma'luum = hari yang dimaklumi
  81. Yaumun Mau'uud = hari yang sudah dijanjikan
  82. Yaumun Masy-huud = hari yang disaksikan
  83. Yaumun Laa-raiba fiih = hari yang tidak diragukan
  84. Yaumun Tublas Saraa-ir = hari yang dipercobakan segala rahasia
  85. Yaumun Laa taj-zii Nafsun 'Annafsin Syai-an = hari yang tidak akan mampu mengganti dari seorang dengan orang lain
  86. Yaumun Tasy-khashu Fiihil Bashaa-ir = hari yang memandang padanya segala mata
  87. Yaumun Laa Yugh-nii Maulan'an Maulan Syai-an = hari di mana seorang tidak mampu menolong sahabat yang lain
  88. Yaumun Yadda'uuna Alaa Naari Jahannama Da'an = hari yang ditolakkan mereka
  89. Yaumun Yas-habuuna Finnaari'alaa Wujuuhihim = hari di mana mereka mukanya akan ditarik ke dalam neraka
  90. Yaumun Taqallabu Wujuuhuhum Finnaar = hari di mana muka mereka akan ditelungkupkan ke dalam neraka
  91. Yaumun Laa yaj-zii Waalidun 'An Walaadihi = hari yang tidak akan bisa seorang ayah menolong anaknya
  92. Yaumun Yafirrul mar-u min akhii-hi wa ummihi wa-abiihi = hari di mana manusia lari terbirit-birit dari saudaranya, lari ayahnya dan ibunya
  93. Yaumun Laa yanthi quuna walaa yu'-dzanu lahum fayak-tadziruuna = hari di mana mereka tidak bercakap-cakap karena tidak diizinkan, lalu mereka minta maaf
  94. Yaumun Laa maradda lahu minallah = hari yang tidak ada penolakan dari Allah
  95. Yaumun Humbaarizuuna = hari di mana muka mereka akan didatangkan
  96. Yaumun Hum'allanna ri Yuf-tanuuna = hari yang mana mereka dicobakan ke dalam neraka
  97. Yaumun Laa yanfa-'u maalun banuuna = hari yang tidak bermanfaat akan harta dan anak-anak
  98. Yaumun Laa yaanfa'udh-dhaalimiina ma'dziratuhum walaa humulla'natu walahum suu-uddari = hari di mana tidak akan bermanfaat dalihnya orang-orang dhalim, bagi mereka suatu kutukan dan tempat yang buruk
  99. Yaumun Turaddu fiihil maa'adz-dziru wa tublassaraa-iru watadl-harudhdlamaa-iru watuk syaful-astaaru = hari di mana semua dalih ditolak, ditahan segala rahasia, ditampakkan segala isi hati dan singkap segala tirai
  100. Yaumun Takh-sya-'u fiihil Ab-shaaru watas kunul-aswaatu wayaqillu fihil-tifaatu wa tabruzul-khafiyyatu wa tadh-harul khathii-atu = hari yang pada mereka penglihatannya tetap, segala suara tenang, sedikitpun tidak mengelak, keluar segala yang tersembunyi dan nampak semua kesalahan
  101. Yaumun Yusaaqul-'ibaadu wa ma'a humul asy-haadu wayashiibush-shaqiiru wayaskarul kabiiru = hari yang semua hamba dihalau, bersama mereka anggota badan menjadi saksi, anak kecil sudah beruban dan orang tua menjadi mabuk

DOWNLOAD MAKALAH PERADABAN AGAMA ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus kita wajib menjalankan kewajiban kita sebagai kholifah di bumi.Agar kita menjadi kholifah yang baik dan bertanggumg jawab.Karena Allah telah memberikan karunia kepada kita sebagai makhluk Allah yang paling sempurna sehingga kita wajib menjaganya.
Dengan semakin maraknya terotisme dan aliran-aliran agama islam yang baru yang membuat umat islam semakin di cap sebagai agama teroris. Maka dari itu kami bertujuan dengan membahas dan mempelajari secara lebih dalam tentang Perkembangan Islam pada Masa Modern agar kami tidak salah memilih dan dapat lebih megerti tentang islam.




B.TUJUAN PENULISAN
1. Agar mudah dalam mempelajari dan memahaminya.
2. Agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik.
3. Menambah wawasan kita tentang ajaran Islam.
 4. Agar kita bisa belajar dari pengalaman masa lalu dan kita bisa menjadi  
     kholifah yang baik.

C.RUMUSAN MASALAH
            Untuk mendapatkan data dalam penyusunan makalah ini,penulis menggunakan:
1.Metode browsing yaitu mencari data dari internet.
2.Metode meringkas yaitu metode pembuatan ikhtisar dari buku-buku.

D.MANFAAT PENULISAN
            Penulis mengharap dengan dibuatnya makalah, ini agar pembaca bisa memahami tentang Perkembangan Islam pada Era Modern dan kita bisa menjadi umat Islam yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi kita .Amin….



BAB II
PEMBAHASAN

A.  PERKEMBANGAN AJARAN ISLAM PADA MASA MODERN
Pembaruan dalam Islam yang timbul pada periode sejarah Islam mempunyai tujuan, yakni membawa umat Islam pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Perkembangan Islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan juga kemunduran. Bab ini akan menguraikan perkembangan Islam pada masa pembaruan. Pada masa itu, Islam mampu menjadi pemimpin peradaban. Mungkinkah Islam mampu kembali menjadi pemimpin peradaban?
Pada akhir abad pertengahan dan memasuki awal era modern, umat islam di berbagai negara ada yang menyimpang dari Al-Qur’an dan Hadist. Penyimpangan tersebut terlihat dalam beberapa hal seperti berikut :
1. Umat islam pada kala itu mulai rusak. Di beberapa kalangan umat islam ajaran ketauhitan terkotori dengan  perilaku syirik. Selain menyembah Allah SWT mereka juga menyembah makanan, batu, tempat,benda bahakan orang  yang di anggap memiliki kekuatan dan dapat memberi kekayaan atau mengabulkan apa yang di inginkan.
2. Munculnya beberapa kelompok umat islam yang selama hidup yang hanay mementingkan urusan akhirat dan meninggalkan urusan keduniawian, dan itu termasuk penyimpangan akidah dalam syari’ah islam. Dan orang-orang ini menganut faham fatalisme yakni faham yang mengharuskan berserah diri kepada yang mengasai hidup ini dan tidak berlu berusaha.
Penyimapangan tersebut mendorong lahirnya tokoh-tokoh pembaru yang ingin menyadarkan umat islam agar segera sadar dan kembali keajaran islam yang bersumber pada Al-qur’an dan Hadist. Tokoh-tokoh pembaru tersebut adalah sebagai berikut :
1. Muhammad Abdul Wahab (1115 – 1201 ) atau (1703-1787 M)
Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari nejed, Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oelh Muhammada Abdul Wahab adalah upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham tauhid mereka telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia Islam
Disetiap negara Islam yang dikunjunginya, Muhammad Abdul Wahab melihat makam-makam syekh tarikat yang bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa mempunyai makam sekh atau walinya masing-masing. Ke makam-makam itulah uamt Islam pergi dan meminta pertolongan dari syekh atau wali yang dimakamkan disana untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang meminta diberi anak, jodoh disembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang minta diberi kekayaan. Syekh atau wali yang telah meninggal. Syekh atau wali yang telah meninggal dunia itu dipandang sebagai orang yang berkuasa untuk meyelesaikan segala macam persoalan yang dihadapi manusia di dunia ini. Perbuatan ini menurut pajam Wahabiah termasuk syirik karena permohonan dan doa tidak lagi dipanjatkan kepada Allah SWT. Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam . oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut.
  1. Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik
  2. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik
  3. Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagai syirik
  4. Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrik
  5. Bernazar kepada selain Allah juga merupakan sirik
  6. Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas merupakan kekufuran
  7. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran.
  8. Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga termasuk kekufuran.
Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang banyak dikunjungi denngan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan lain-lain sehingga membawa kepada paham syirik, mereka usahakan untuk dihapuskan. Pemikiran-pemikiran Muhammad Abdul Wahab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaruan di abad ke-19 adalah sebagai berikut.
  1. Hanya alquran dan hadis yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama bukanlah sumber
  2. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
  3. Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup
Muhammad Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Ibn Su’ud dan putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab tersebar luas dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M mereka dapat menjadi mayoritas di Ryadh. Di tahun 1787, beliau meninggal dunia tetapi ajaran-ajarannya tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yang dikenal dengan nama Wahabiyah.
2. Rifa’ah Badawi Rafi’i At- tahtawi
Beliau lahir di Tahta pada tahun 1801 M dan meninggal di Mesir. Tahun meninggalnya tidak di ketahui dengan jelas. Beliau juga di kenal dengan At- tahtawi. Pemikiran yang belau serukan adalah  agar umat islam di dunia tidak mementingkan urusan ukhrawi saja. Melainkan juga mementungkan urusan duniawi agar umat islam tidak terjajah oleh bangsa lain.
3. Jamaludin Al Afgani (Iran 1838 – Turki 1897)                                                                                                                                             
Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam diberikan oleh sayid Jamaludin Al Afgani. Gagasannya mengilhami kaum muslim di Turki, Iran, mesir dan India. Meskipun sangant anti imperialisme Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya kontradiksi antara Islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasannya untuk mendirikan sebuah universitas yang khusus mengajarkan ilmu pengetahuan modern di Turki menghadapi tantangan kuat dari para ulama. Pada akhirnya ia diusir dari negara tersebut.
4. Muhammad Abduh (mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyd Rida                      (Suriah   1865-1935)
Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd Rida mendapat pendidikan Islam tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis dan Turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oelh karena itu, tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan pembaruan Al Afgani dan Muhammad Abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal Al Urwah Al Wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di Mesir. Muhammad Abduh sebagaimana Muhammad Abdul Wahab dan Jamaludin Al Afgani, berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat umat Islam lupa akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang menjauhkan masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.
5. Toha Husein (Mesir Selatan 1889-1973)
Toha husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan pendukung modernisme yang gigih. Pengadopsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai praktis (kegunan)nya saja, tetapi juga sebagai perwujudan suatu kebudayaan yang amat tinggi. Pandangannya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.
6. Sayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.
Al qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al qardawi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan tekhnologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir yang mempelajari sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.
7. Sir Sayid Ahmad Khan (india 1817-1898)
Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Seperti halnya Al Afgani, ia menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Akan tetapi, berbeda dengan Al Afgani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik materiil. Di barat, nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari tahayuldan cengkeraman kekuasaan gereja. Kini, dengan semangat yang sama, Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al Qur’an. Ia amat serius dengan upayanya ini antara lain dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al Qur’an. Hasilnya adalah teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al Qur’an
8. Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)
Generasi awal abad ke-20 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak tradisional Islam. Kedua hal ini muncul dari karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul The Reconstruction of Religious Thought in Islam (Pembangunan Kembali Pemikiran Keagamaan dalam Islam). Melalui penggunaan istilah recontruction, ia mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk dikonsumsi generasi baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat barat abad ke-20. Untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia pada bulan Zulhijah 1381 H ( Mei 1962) didirikan rabitah Al-Alam Al- Islam ( Muslim Word League atau Liga muslim Sedunia) yang merupakan organisasi yang tidak memiliki platform tidak berpihak pada suatu partai atau golongan atau  hanya mewakili umat islam sedunia. Lembaga yang berpusat di Mekah, Arab saudi. Dan untuk memajukan dakwah di daerah Eropa, dengan mendirikan Dewan Islam Eropa oleh Conference of Islamic Cultural Center and Organization of Europe ( Konfrensi Pusat Kebudayaan dan Organisasi Islam Eropa) di London pada bulan Mei 1973 dan bersekertariat di Jeddah .
BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
 Di abad pertengahan islam mulai berkembang dan islam menyebar ke negara-negara lain misalnya India, Irak, Pakistan dan lain lain. dan pada abad pertengahan pula dalam masa penyebaran islam muncul ilmuan ilmuan dan cendekiawan cendekiawan islam. Negara negara yang bercorak islam pun bermunculan di berbagai negara, dan merupakan pusat penyebaran islam.

B.   SARAN
            Kita sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna harus menjaga apa yang telah diberikan Allah kepada kita.Karena Allah telah menugaskan kita sebagai kholifah di bumi.Kita harus berusaha menjadi manusia yang lebih baik,dengan cara menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.







DAFTAR PUSTAKA

http://www.geocities.com/cominglucky/tamadunmain.htm,
SUPRIYANTO, MODUL SISWA, penunjang pembelajaran, pendidikan agama islam kelas xi semester 1



BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus kita wajib menjalankan kewajiban kita sebagai kholifah di bumi.Agar kita menjadi kholifah yang baik dan bertanggumg jawab.Karena Allah telah memberikan karunia kepada kita sebagai makhluk Allah yang paling sempurna sehingga kita wajib menjaganya.
Dengan semakin maraknya terotisme dan aliran-aliran agama islam yang baru yang membuat umat islam semakin di cap sebagai agama teroris. Maka dari itu kami bertujuan dengan membahas dan mempelajari secara lebih dalam tentang Perkembangan Islam pada Masa Modern agar kami tidak salah memilih dan dapat lebih megerti tentang islam.




B.TUJUAN PENULISAN
1. Agar mudah dalam mempelajari dan memahaminya.
2. Agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik.
3. Menambah wawasan kita tentang ajaran Islam.
 4. Agar kita bisa belajar dari pengalaman masa lalu dan kita bisa menjadi  
     kholifah yang baik.

C.RUMUSAN MASALAH
            Untuk mendapatkan data dalam penyusunan makalah ini,penulis menggunakan:
1.Metode browsing yaitu mencari data dari internet.
2.Metode meringkas yaitu metode pembuatan ikhtisar dari buku-buku.

D.MANFAAT PENULISAN
            Penulis mengharap dengan dibuatnya makalah, ini agar pembaca bisa memahami tentang Perkembangan Islam pada Era Modern dan kita bisa menjadi umat Islam yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi kita .Amin….



BAB II
PEMBAHASAN

A.  PERKEMBANGAN AJARAN ISLAM PADA MASA MODERN
Pembaruan dalam Islam yang timbul pada periode sejarah Islam mempunyai tujuan, yakni membawa umat Islam pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Perkembangan Islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan juga kemunduran. Bab ini akan menguraikan perkembangan Islam pada masa pembaruan. Pada masa itu, Islam mampu menjadi pemimpin peradaban. Mungkinkah Islam mampu kembali menjadi pemimpin peradaban?
Pada akhir abad pertengahan dan memasuki awal era modern, umat islam di berbagai negara ada yang menyimpang dari Al-Qur’an dan Hadist. Penyimpangan tersebut terlihat dalam beberapa hal seperti berikut :
1. Umat islam pada kala itu mulai rusak. Di beberapa kalangan umat islam ajaran ketauhitan terkotori dengan  perilaku syirik. Selain menyembah Allah SWT mereka juga menyembah makanan, batu, tempat,benda bahakan orang  yang di anggap memiliki kekuatan dan dapat memberi kekayaan atau mengabulkan apa yang di inginkan.
2. Munculnya beberapa kelompok umat islam yang selama hidup yang hanay mementingkan urusan akhirat dan meninggalkan urusan keduniawian, dan itu termasuk penyimpangan akidah dalam syari’ah islam. Dan orang-orang ini menganut faham fatalisme yakni faham yang mengharuskan berserah diri kepada yang mengasai hidup ini dan tidak berlu berusaha.
Penyimapangan tersebut mendorong lahirnya tokoh-tokoh pembaru yang ingin menyadarkan umat islam agar segera sadar dan kembali keajaran islam yang bersumber pada Al-qur’an dan Hadist. Tokoh-tokoh pembaru tersebut adalah sebagai berikut :
1. Muhammad Abdul Wahab (1115 – 1201 ) atau (1703-1787 M)
Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari nejed, Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oelh Muhammada Abdul Wahab adalah upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham tauhid mereka telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia Islam
Disetiap negara Islam yang dikunjunginya, Muhammad Abdul Wahab melihat makam-makam syekh tarikat yang bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa mempunyai makam sekh atau walinya masing-masing. Ke makam-makam itulah uamt Islam pergi dan meminta pertolongan dari syekh atau wali yang dimakamkan disana untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang meminta diberi anak, jodoh disembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang minta diberi kekayaan. Syekh atau wali yang telah meninggal. Syekh atau wali yang telah meninggal dunia itu dipandang sebagai orang yang berkuasa untuk meyelesaikan segala macam persoalan yang dihadapi manusia di dunia ini. Perbuatan ini menurut pajam Wahabiah termasuk syirik karena permohonan dan doa tidak lagi dipanjatkan kepada Allah SWT. Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam . oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut.
  1. Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik
  2. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik
  3. Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagai syirik
  4. Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrik
  5. Bernazar kepada selain Allah juga merupakan sirik
  6. Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas merupakan kekufuran
  7. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran.
  8. Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga termasuk kekufuran.
Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang banyak dikunjungi denngan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan lain-lain sehingga membawa kepada paham syirik, mereka usahakan untuk dihapuskan. Pemikiran-pemikiran Muhammad Abdul Wahab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaruan di abad ke-19 adalah sebagai berikut.
  1. Hanya alquran dan hadis yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama bukanlah sumber
  2. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
  3. Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup
Muhammad Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Ibn Su’ud dan putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab tersebar luas dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M mereka dapat menjadi mayoritas di Ryadh. Di tahun 1787, beliau meninggal dunia tetapi ajaran-ajarannya tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yang dikenal dengan nama Wahabiyah.
2. Rifa’ah Badawi Rafi’i At- tahtawi
Beliau lahir di Tahta pada tahun 1801 M dan meninggal di Mesir. Tahun meninggalnya tidak di ketahui dengan jelas. Beliau juga di kenal dengan At- tahtawi. Pemikiran yang belau serukan adalah  agar umat islam di dunia tidak mementingkan urusan ukhrawi saja. Melainkan juga mementungkan urusan duniawi agar umat islam tidak terjajah oleh bangsa lain.
3. Jamaludin Al Afgani (Iran 1838 – Turki 1897)                                                                                                                                             
Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam diberikan oleh sayid Jamaludin Al Afgani. Gagasannya mengilhami kaum muslim di Turki, Iran, mesir dan India. Meskipun sangant anti imperialisme Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya kontradiksi antara Islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasannya untuk mendirikan sebuah universitas yang khusus mengajarkan ilmu pengetahuan modern di Turki menghadapi tantangan kuat dari para ulama. Pada akhirnya ia diusir dari negara tersebut.
4. Muhammad Abduh (mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyd Rida                      (Suriah   1865-1935)
Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd Rida mendapat pendidikan Islam tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis dan Turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oelh karena itu, tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan pembaruan Al Afgani dan Muhammad Abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal Al Urwah Al Wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di Mesir. Muhammad Abduh sebagaimana Muhammad Abdul Wahab dan Jamaludin Al Afgani, berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat umat Islam lupa akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang menjauhkan masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.
5. Toha Husein (Mesir Selatan 1889-1973)
Toha husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan pendukung modernisme yang gigih. Pengadopsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai praktis (kegunan)nya saja, tetapi juga sebagai perwujudan suatu kebudayaan yang amat tinggi. Pandangannya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.
6. Sayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.
Al qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al qardawi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan tekhnologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir yang mempelajari sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.
7. Sir Sayid Ahmad Khan (india 1817-1898)
Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Seperti halnya Al Afgani, ia menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Akan tetapi, berbeda dengan Al Afgani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik materiil. Di barat, nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari tahayuldan cengkeraman kekuasaan gereja. Kini, dengan semangat yang sama, Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al Qur’an. Ia amat serius dengan upayanya ini antara lain dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al Qur’an. Hasilnya adalah teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al Qur’an
8. Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)
Generasi awal abad ke-20 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak tradisional Islam. Kedua hal ini muncul dari karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul The Reconstruction of Religious Thought in Islam (Pembangunan Kembali Pemikiran Keagamaan dalam Islam). Melalui penggunaan istilah recontruction, ia mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk dikonsumsi generasi baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat barat abad ke-20. Untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia pada bulan Zulhijah 1381 H ( Mei 1962) didirikan rabitah Al-Alam Al- Islam ( Muslim Word League atau Liga muslim Sedunia) yang merupakan organisasi yang tidak memiliki platform tidak berpihak pada suatu partai atau golongan atau  hanya mewakili umat islam sedunia. Lembaga yang berpusat di Mekah, Arab saudi. Dan untuk memajukan dakwah di daerah Eropa, dengan mendirikan Dewan Islam Eropa oleh Conference of Islamic Cultural Center and Organization of Europe ( Konfrensi Pusat Kebudayaan dan Organisasi Islam Eropa) di London pada bulan Mei 1973 dan bersekertariat di Jeddah .
BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
 Di abad pertengahan islam mulai berkembang dan islam menyebar ke negara-negara lain misalnya India, Irak, Pakistan dan lain lain. dan pada abad pertengahan pula dalam masa penyebaran islam muncul ilmuan ilmuan dan cendekiawan cendekiawan islam. Negara negara yang bercorak islam pun bermunculan di berbagai negara, dan merupakan pusat penyebaran islam.

B.   SARAN
            Kita sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna harus menjaga apa yang telah diberikan Allah kepada kita.Karena Allah telah menugaskan kita sebagai kholifah di bumi.Kita harus berusaha menjadi manusia yang lebih baik,dengan cara menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.







DAFTAR PUSTAKA

http://www.geocities.com/cominglucky/tamadunmain.htm,
SUPRIYANTO, MODUL SISWA, penunjang pembelajaran, pendidikan agama islam kelas xi semester 1

 

Kumpulan Aplikasi Lengkap Komputer,Handphone dan Pengetahuan Pendidikan Published @ 2014 by Ipietoon