BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola
kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan
menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus kita wajib menjalankan kewajiban
kita sebagai kholifah di bumi.Agar kita menjadi kholifah yang baik dan
bertanggumg jawab.Karena Allah telah memberikan karunia kepada kita sebagai
makhluk Allah yang paling sempurna sehingga kita wajib menjaganya.
Dengan semakin maraknya terotisme dan aliran-aliran agama
islam yang baru yang membuat umat islam semakin di cap sebagai agama teroris.
Maka dari itu kami bertujuan dengan membahas dan mempelajari secara lebih dalam
tentang Perkembangan Islam pada Masa Modern agar kami tidak salah memilih dan
dapat lebih megerti tentang islam.
B.TUJUAN PENULISAN
1. Agar mudah
dalam mempelajari dan memahaminya.
2. Agar kita
bisa menjadi manusia yang lebih baik.
3. Menambah
wawasan kita tentang ajaran Islam.
4. Agar kita bisa belajar dari pengalaman masa
lalu dan kita bisa menjadi
kholifah
yang baik.
C.RUMUSAN
MASALAH
Untuk
mendapatkan data dalam penyusunan makalah ini,penulis menggunakan:
1.Metode browsing yaitu mencari data
dari internet.
2.Metode meringkas yaitu metode
pembuatan ikhtisar dari buku-buku.
D.MANFAAT
PENULISAN
Penulis
mengharap dengan dibuatnya makalah, ini agar pembaca bisa memahami tentang Perkembangan Islam pada Era Modern dan kita bisa menjadi umat Islam
yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat
bagi kita .Amin….
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN
AJARAN ISLAM PADA MASA MODERN
Pembaruan dalam Islam yang timbul pada periode sejarah
Islam mempunyai tujuan, yakni membawa umat Islam pada kemajuan, baik dalam ilmu
pengetahuan maupun kebudayaan. Perkembangan Islam dalam sejarahnya mengalami
kemajuan dan juga kemunduran. Bab ini akan menguraikan perkembangan Islam pada
masa pembaruan. Pada masa itu, Islam mampu menjadi pemimpin peradaban. Mungkinkah
Islam mampu kembali menjadi pemimpin peradaban?
Pada akhir abad
pertengahan dan memasuki awal era modern, umat islam di berbagai negara ada
yang menyimpang dari Al-Qur’an dan Hadist. Penyimpangan tersebut terlihat dalam
beberapa hal seperti berikut :
1. Umat
islam pada kala itu mulai rusak. Di beberapa kalangan umat islam ajaran
ketauhitan terkotori dengan perilaku
syirik. Selain menyembah Allah SWT mereka juga menyembah makanan, batu,
tempat,benda bahakan orang yang di
anggap memiliki kekuatan dan dapat memberi kekayaan atau mengabulkan apa yang
di inginkan.
2. Munculnya
beberapa kelompok umat islam yang selama hidup yang hanay mementingkan urusan
akhirat dan meninggalkan urusan keduniawian, dan itu termasuk penyimpangan
akidah dalam syari’ah islam. Dan orang-orang ini menganut faham fatalisme yakni
faham yang mengharuskan berserah diri kepada yang mengasai hidup ini dan tidak
berlu berusaha.
Penyimapangan tersebut mendorong
lahirnya tokoh-tokoh pembaru yang ingin menyadarkan umat islam agar segera
sadar dan kembali keajaran islam yang bersumber pada Al-qur’an dan Hadist.
Tokoh-tokoh pembaru tersebut adalah sebagai berikut :
1. Muhammad Abdul Wahab (1115 –
1201 ) atau (1703-1787 M)
Muhammad Abdul
Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari nejed, Saudi Arabia. Pemikiran yang
dikemukakan oelh Muhammada Abdul Wahab adalah upaya memperbaiki kedudukan umat
Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat
Islam saat itu. Paham tauhid mereka telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat
yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia Islam
Disetiap negara
Islam yang dikunjunginya, Muhammad Abdul Wahab melihat makam-makam syekh
tarikat yang bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa mempunyai makam sekh atau
walinya masing-masing. Ke makam-makam itulah uamt Islam pergi dan meminta
pertolongan dari syekh atau wali yang dimakamkan disana untuk menyelesaikan
masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang meminta diberi anak, jodoh
disembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang minta diberi kekayaan. Syekh atau
wali yang telah meninggal. Syekh atau wali yang telah meninggal dunia itu
dipandang sebagai orang yang berkuasa untuk meyelesaikan segala macam persoalan
yang dihadapi manusia di dunia ini. Perbuatan ini menurut pajam Wahabiah
termasuk syirik karena permohonan dan doa tidak lagi dipanjatkan kepada Allah
SWT. Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam .
oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan
perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai
berikut.
- Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik
- Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik
- Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagai syirik
- Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrik
- Bernazar kepada selain Allah juga merupakan sirik
- Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas merupakan kekufuran
- Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran.
- Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga termasuk kekufuran.
Untuk
mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang banyak dikunjungi
denngan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan lain-lain sehingga membawa
kepada paham syirik, mereka usahakan untuk dihapuskan. Pemikiran-pemikiran
Muhammad Abdul Wahab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran
pembaruan di abad ke-19 adalah sebagai berikut.
- Hanya alquran dan hadis yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama bukanlah sumber
- Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
- Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup
Muhammad Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha
mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Ibn Su’ud dan
putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab tersebar luas
dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M mereka dapat menjadi
mayoritas di Ryadh. Di tahun 1787, beliau meninggal dunia tetapi
ajaran-ajarannya tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yang dikenal dengan
nama Wahabiyah.
2. Rifa’ah Badawi Rafi’i At- tahtawi
Beliau lahir di
Tahta pada tahun 1801 M dan meninggal di Mesir. Tahun meninggalnya tidak di
ketahui dengan jelas. Beliau juga di kenal dengan At- tahtawi. Pemikiran yang
belau serukan adalah agar umat islam di
dunia tidak mementingkan urusan ukhrawi saja. Melainkan juga mementungkan
urusan duniawi agar umat islam tidak terjajah oleh bangsa lain.
3. Jamaludin Al
Afgani (Iran 1838 – Turki 1897)
Salah satu
sumbangan terpenting di dunia Islam diberikan oleh sayid Jamaludin Al Afgani.
Gagasannya mengilhami kaum muslim di Turki, Iran, mesir dan India.
Meskipun sangant anti imperialisme Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu
pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya kontradiksi antara Islam dan ilmu
pengetahuan. Namun, gagasannya untuk mendirikan sebuah universitas yang khusus
mengajarkan ilmu pengetahuan modern di Turki menghadapi tantangan kuat dari
para ulama. Pada akhirnya ia diusir dari negara tersebut.
4. Muhammad Abduh (mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyd Rida (Suriah 1865-1935)
Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa
negara Eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd Rida
mendapat pendidikan Islam tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis dan
Turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara
umum. Oelh karena itu, tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan
pembaruan Al Afgani dan Muhammad Abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal
Al Urwah Al Wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di Mesir. Muhammad
Abduh sebagaimana Muhammad Abdul Wahab dan Jamaludin Al Afgani, berpendapat
bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat umat Islam lupa
akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang menjauhkan
masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.
5. Toha Husein
(Mesir Selatan 1889-1973)
Toha husein
adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung gagasan Muhammad Ali
Pasya. Ia merupakan pendukung modernisme yang gigih. Pengadopsian terhadap ilmu
pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai praktis (kegunan)nya
saja, tetapi juga sebagai perwujudan suatu kebudayaan yang amat tinggi.
Pandangannya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.
6. Sayid Qutub
(Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.
Al qardawi
menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud
bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu
pengetahuan modern serta penerapan tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan
mendukungnya. Pandangan al qardawi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum
muslimin. Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk menerima ilmu
pengetahuan dan tekhnologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan
ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan
tetapi, dikalangan pemikir yang mempelajari sejarah dan filsafat ilmu
pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.
7. Sir Sayid Ahmad Khan (india 1817-1898)
Sir Sayid Ahmad
Khan adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Seperti
halnya Al Afgani, ia menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan
modern. Akan tetapi, berbeda dengan Al Afgani ia melihat adanya kekuatan yang
membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Kekuatan pembebas itu
antara lain meliputi penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebabnya
yang bersifat fisik materiil. Di barat, nilai-nilai ini telah membebaskan orang
dari tahayuldan cengkeraman kekuasaan gereja. Kini, dengan semangat yang sama,
Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang
tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al Qur’an. Ia amat serius dengan upayanya
ini antara lain dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al Qur’an.
Hasilnya adalah teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir
Al Qur’an
8. Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)
Generasi awal
abad ke-20 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah seorang muslim
pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan
mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak tradisional Islam. Kedua hal
ini muncul dari karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul The
Reconstruction of Religious Thought in Islam (Pembangunan Kembali Pemikiran
Keagamaan dalam Islam). Melalui penggunaan istilah recontruction, ia
mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk
dikonsumsi generasi baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan
mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat barat abad ke-20. Untuk menyatukan umat
Islam di seluruh dunia pada bulan Zulhijah 1381 H ( Mei 1962) didirikan rabitah
Al-Alam Al- Islam ( Muslim Word League
atau Liga muslim Sedunia) yang merupakan organisasi yang tidak memiliki
platform tidak berpihak pada suatu partai atau golongan atau hanya mewakili umat islam sedunia. Lembaga
yang berpusat di Mekah, Arab saudi. Dan untuk memajukan dakwah di daerah Eropa,
dengan mendirikan Dewan Islam Eropa oleh Conference
of Islamic Cultural Center and Organization of Europe ( Konfrensi Pusat
Kebudayaan dan Organisasi Islam Eropa) di London pada bulan Mei 1973 dan
bersekertariat di Jeddah .
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di abad pertengahan islam mulai berkembang dan
islam menyebar ke negara-negara lain misalnya India, Irak, Pakistan dan lain
lain. dan pada abad pertengahan pula dalam masa penyebaran islam muncul ilmuan
ilmuan dan cendekiawan cendekiawan islam. Negara negara yang bercorak islam pun
bermunculan di berbagai negara, dan merupakan pusat penyebaran islam.
B. SARAN
Kita
sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna harus menjaga apa yang telah
diberikan Allah kepada kita.Karena Allah telah menugaskan kita sebagai kholifah
di bumi.Kita harus berusaha menjadi manusia yang lebih baik,dengan cara
menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.geocities.com/cominglucky/tamadunmain.htm,
SUPRIYANTO, MODUL SISWA, penunjang pembelajaran,
pendidikan agama islam kelas xi semester 1
0 komentar:
Posting Komentar