Tumor Otak
Defenisi 
Tumor
 otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intracranial yang 
menempati ruang di dalam tengkorak tumor biasanya tumbuh sebagai sebuah massa
 yang berbentuk seperti bola. Tumor otak dapat terjadi pada semua umur, 
tidak jarang terjadi pada anak-anak dibawah usia 10 tahun, tetapi paling
 sering terjadi pada orang dewasa.  
Tumor otak dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 
Glioma 
Glioma
 biasanya banyak terjadi pada neoplasma otak yang jumlahnya kira-kira 
45% dari semua tumor otak. Glioma diklasifikasikan atas dasar asal 
embriologis. Pada orang dewasa sel neuroglia susunan saraf pusat 
berfungsi untuk perbaikan, penyokong pelindung sel-sel saraf yang lunak.
 Biasanya tumor ini tidak dapat dibuang secara total, karena menyebar 
dengan infiltrasi ke dalam sekitar jaringan saraf dan hal ini tidak 
dipertimbangkan untuk direseksi tanpa menyebabkan kerusakan pada 
struktur vital. Ada beberapa jenis Glioma yaitu : 
·        Astrositoma menginfiltrasi otak dan sering berkaitan dengan kista dalam berbagai ukuran 
·        Glioblastoma multiforme adalah glioma yang paling ganas 
·        Oligadendroglioma mirip dengan astrositoma namun terdiri dari sel-sel oligodendroglia 
·        Epednimania adalah tumor ganas yang berasal dari bagian dalam dinding vertikal 
Meningioma 
Meningioma
 merupakan tumor asal meningen, sel-sel mesotel dan sel-sel jaringan 
pengambang araknoid dan dura yang paling penting. Sebagian besar tumor 
adalah jinak berkapsul, dan tidak menginfiltrasi jaringan yang  
berdekatan, namun menekan struktur yang berada di bawahnya. Gejala tumor
 ini antara lain, epilepsy idiopatik, hemiparesis, dan apasia. 
Tumor Hipofisis 
Tumor
 hipofisis berasal dari sel-sel kormofob, cosinofil,  atau basefil dari 
hipofisis anterior. Tumor ini menimbulkan nyeri kepala, hemianopsia 
bitemporalis dan tanda-tanda kelainan sekresi hormon hipofisis anterior.
 
·        Tumor
 kromofob adalah tumor nonsekretoris yang menekan  kelenjar hipofisis, 
kiasma optikum, dan hipotalamus. Gejala tumor otak ini adalah defresi 
fungsi seksual, hipotiroidisme sekunder dan hipofungsi adrenal. 
·        Adenomia
 cosinofilik umumnya lebih kecil dan tumbuh lebih lambat dari pada tumor
 kromofob. Gejala tumor ini adalah akromegali pada dewasa gigatime pada 
anak-anak, nyeri kepala, gangguan berkeringat, parestesia, nyeri otot 
dan hilangnya libido, gangguan lapangan penglihatan 
·        Adenomia
 basifil pada umumnya kecil. Tumor ini dihubungkan dengan gejala sindrom
 cushing (obesitas, kelemahyan otot, atrofi kulit, osteoporosis, 
plethora, hipertensi retensi garam dan air, hipertrikosis dan diabetes 
militus) 
Neurilemoma (tumor saraf pendenaran) 
Tumor
 ini berasal dari sel-sel Schwan selubung saraf. Serabut saraf otak ke-8
 menjadi rusak. Pada umumnya, tumor ini jinak, tetapi kadang-kadang 
dapat mengalami perubahan menjadi ganas. Gejala awal dari tumor ini 
adalah tuli, titinus, kehilangan reaktivitas vestibulas terhadap kalori 
dan vertigo yang disusul rasa tidak enak suboksipital, berjalan 
terhuyung-huyung, gangguan pada saraf otak yang berdekatan dan 
tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial. Pada umumnya terdapat 
nistagmus, terutama horizontal. Pengobatan adalah dengan pengangkatan 
total jika memungkinkan, karena pengangkatan total jika memungkinkan, 
karena pengangkatan yang tidak menyeluruh umumnya akan diikuti 
kekambuhan tumor. Konsekuensi pembedahan, penderitaan dapat mengalami 
paralysis wajah dan kulit. 
Tumor Metastasis 
Tumor
 ini paling sering berasal dari paru-paru dan payudara. Tetapi neoplasma
 dari saluran kemih, kelamin, saluran cerna, tulang dan tiroid dapat 
juga bermetastasis ke otak. 
Tumor Pembuluh Darah 
Tumor ini antara lain angioma, hemangioblastoma dan endotelima, dan merupakan sebagian kecil tumor otak. 
·        Agioma adalah malformasi arteriovenosa congenital, diderita sejak lahir, yang lambat laun membesar 
·        Hemangioblastoma
 adalah neoplasma yang terdiri atas unsur-unsur vascular embriologis 
yang paling sering dijumpai dalam serebelum 
·        Sindrom
 von hippel-lindau adalah gabungan antara hemangioblastoma serebelum, 
angiomatosis retina, dan kista ginjal dan penkreas. 
Tumor gangguan perkembangan (congenital) 
Tumor
 congenital yang jarang antara lain kordoma, terdiri atas sel-sel yang 
berasar dari sisa notokorda embrional dan dijumpai pada dasar tengkorak.
 Gejala-gejalanya adalah ganggungan lapang pandang yang pada umumnya 
ireguler disertai disfungsi hipotalamus dan hipofisis. 
PATOFISIOLOGI 
Tumor
 otak menyebabkan gangguan neorologik progresif. Gangguan neurologik 
pada tumor otak biasanya disebabkan oleh 2 faktor yaitu 1) gangguan 
lokal disebabkan oleh tumor dan 2) kenaikan tekanan intrakonial. 
Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekakan pada jaringan otak, 
dan infiltrasi atau invasi langsung pada parenkin otak dengan kerusakan 
jaringan neuron. Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan 
tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis pada jaringan otak. Ganggungan 
suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan 
fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan 
serebrovaskuler primer. Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan 
kepekaan neuron dihubungkan dengan kompresi, invasi dan perubahan suplai
 darah ke jaringan otak. Beberapa tumor membentuk kista yang juga 
menekankan parenkin otak sekitarnya sehingga memperberat gangguan 
neurologist fokal. 
Peningkatan tekanan intracranial dapat diakibatkan oleh  beberapa faktor-faktor bertambahnya massa
 dalam tengkorak terbentuknya edema sekitar tumor dan perubahan 
sirkulasi cairan serebrospinal. Tumor ganas menimbulkan edema dalam 
jaringan otak sekitarnya. Beberapa tumor dapat menyebabkan perdarahan. 
Obstruksi vena dan edema yang disebabkan oleh kerusakan sawar darah 
otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intraksaniol dan meningkatkan
 tekanan intracranial. Obstruksi sirkulasi cairan sorebrospinal dari 
vertikal literal keruangan subaraknoid menimbulkan hydrosepalus. 
Kenaikan
 tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi unkus atau sereblum. 
Herniasi unkus timbul bila girus medialis lebus temporalis tergeser ke 
interior melalui insisura tentorial oleh massa
 dalam hemisfer otak. Herniasi menekan mesensefalon menyebabkan 
hilangnya kesadaran dan menakan saraf otak ke 3. pada herniasi 
serebelum, tonsil serebelum tergeser ke bawah melalui foramen magnum 
oleh suatu massa
 posterior. Kompresi medulla oblongata dan henti napas terjadi dengan 
cepat. Perubahan fisiologis lain yang terjadi akibat peningkatan tekanan
 intrakranal yang cepat adalah bradikardia, progresif, hipertensi 
sistemik dan gangguan pernapasan. 
A.   MANIFESTASI KLINIK 
Tumor
 otak menunjukkan manifestasi klinik yang tersebar bila tumor ini 
menyebabkan peningkatan TIK serta tanda dan gejala lokal sebagai akibat 
dari tumor yang mengganggu bagian spesifik dari otak. Gejala peningkatan
 TIK yaitu : 
·        Sakit kepala 
Sakit
 kepala merupakan gejala umum yang paling sering dijumpai pada penderita
 tumor otak. Nyeri dapat digambarkan bersifat dalam, terus-menerus, 
tumpul dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri ini paling hebat waktu pagi
 hari dan menjadi lebih hebat oleh aktifitas yang biasanya meningkatkan 
TIK, seperti membungkuk, batuk, atau mengejan pada waktu buang air 
besar. Nyeri kepala sedikit berkurang jika diberi aspirin dan kompres 
dingin pada tempat yang sakit. 
·        Muntah 
Muntah
 kadang-kadang dipengaruhi oleh asupan makanan, yang selalu disebabkan 
oleh adanya iritasi vagal di medulla. Jika muntah dengan tipe yang kuat,
 ini digambarkan sebagai muntah proyektif. 
·        Papiledema (edema pada saraf optik) 
Papiledema
 disebabkan oleh statis vena yang menimbulkan pembengkakan papilla saraf
 optikus. Menyertai papiledema dapat terjadi gangguan penglihatan 
seperti penurunan ketajaman penglihatan, diplopia (pandangan ganda) dan 
penurunan lapang pandang. 
·        Gejala terlokalisasi 
Lokasi gejala-gejala terjadi spesifik sesuai dengan gangguan daerah otak yang terkena 
-         Tumor
 korteks motorik, memanifestasikan diri dengan menyebabkan gerakan 
seperti kejang yang terletak pada satu sisi tubuh, yang disebut kejang 
jaksonian 
-         Tumor sereblum menyebabkan pusing, ataksis (kehilangan keseimbangan) atau gaya
 berjalan yang sempoyongan dengan kecenderungan jatuh ke sisi yang lesi,
 otot-otot tidak terkoordinasi dan taymus (gerakan mata berirama tidak 
disengaja) biasanya menunjukkan gerakan horizontal 
-         Tumor
 lobus oksipital menimbulkan manifestasi visual, hemianopsia homonimus 
kontralateral (hilangnya penglihatan pada setengah lapang pandang, pada 
sisi yang berlawanan dari tumor) dan halusinasi penglihatan. 
-         Tumor
 lobus frontat sering menyebabkan gangguan kepribadian perubahan status 
emosional dan tingkah laku, dan desintegrasi perilaku mental 
-         Tumor
 sudut serebelopontrin biasanya diawali pada sarung saraf akustik dan 
memberi rangkaian gejala yang timbul dengan semua karasteristik gejala 
pada tumor otak. 
1)    Tinitus dan kelihatan vertigo, mengarah  terjadinya tuli (gangguan nervus VIII) 
2)    Kesemutan dan rasa gatal-gatal pada wajah dan lidah (berhubungan dengan nervus V) 
3)    Terjadi kelemahan paralysis (keterlibatan nervus VII) 
4)    Karena pembesaran tumor menekankan sereblum, mungkin ada abnormalitas pada fungsi motorik. 
-         Tumor intracranial dapat menghasilkan gangguan kepribadian, konfusi, gangguan fungsi bicara dan gangguan gaya berjalan. Tipe tumor ini adalah meningioma, glidolastoma, dan metastase serebral dari bagian lain.
B.   EVALUASI DIAGNOSTIC 
Penyelidikan
 diagnostic spesifik dilakukan setelah pemeriksaan neurologik dan 
dimulai dari tindakan non-invasif yang menimbulkan resiko paling kecil 
sampai tindakan yang mempergunakan teknik dan yang lebih berbahaya. 
-         Radiogram
 tengkorak memberikan informasi yang sangat berharga mengenai struktur, 
penebalan, dan klasifikasi, posisi kelenjar pineal yang mengapur dan 
posisi sela tursika 
-         Percitraan   CT memberikan informasi spesifik yang menyangkut jumlah, ukuran dan kepadatan jejas tumor dan meluasnya edema serebral 
-         MRI
 membantu dalam mendiagnosis tumor otak. Ini digunakan untuk 
menghasilkan deteksi jejas yang kecil, alat ini juga umumnya untuk 
membantu dalam mendeteksi tumor-tumor di dalam batang otak dan daerah 
hipofisis, dimana tulang mengganggu dalam gambaran yang menggunakan CT
-         Biopsy
 stereaktik bantuan  komputer (3 dimensi) dapat digunakan untuk 
mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberikan dasar – 
pengobatan dan informasi prognosis 
-         EEG
 dapat mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati 
tumor dan dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada 
waktu kejang 
-         Pneumoensefalogram
 dan angiografi sereblum adalah dua tindakan invasive yang membantu 
diagnosis akhir dan membantu dalam mencetuskan tindakan pengobatan. 
C.   PENATALAKSANAAN 
Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu pendekatan spesifik bergantung pada tipe tumor, lokasinya. 
-         Pendekatan
 pembedahan konvensional memerlukan insisi tulang (kraniotomi). 
Pendekatan ini umum digunakan untuk mengobati pasien meningioma, neuroma
 akustik,  astrositoma kistik pada serebelum, kista koloid pada ventrike
 ke 3, tumor congenital seperti kista dermoid dan glanuloma 
-         Pendekatan
 stereoaktik meliputi penggunaan kerangka 3 dimensi yang mengikuti 
lokasi tumor yang sangat tepat, kerangka stereoaktik dan studi 
pencitraan multiple (sinar x, CT) yang lengkap digunakan untuk 
menentukan lokasi tumor dan memeriksa posisinya. Laser dan radiasi dapat
 dilepaskan dengan pendekatan stereoaktik 
-         Penggunaan pisau gamma dilakukan pada “bedah radio” untuk tumor  yang tidak dapat dimasukkan obat 
-         Kemotrapi
 dan terapi sinar radiasi eksternal. Terapi radiasi merupakan dasar pada
 pengobatan beberapa tumor otak, juga menurunkan timbulya kembali tumor 
yang tidak lengkak 
-         Transpalasi sumsum tulang antolog intravensi digunakan pada pasien yang akan menerima kemoterapi dan terapi radiasi 
-         Kortikosteroid
 boleh digunakan sebelum pengobatan sesuai dengan diperkenankannya 
penggunaan obat ini yang didasari melalui evaluasi diagnostic dan 
kemudian menurunkan edema several dan meningkatkan kelancaran serta 
pemulihan lebih cepat.









0 komentar:
Posting Komentar