BERBAGAI SISTEM ORGAN TUBUH MANUSIA DAN FUNGSINYA
Organ
adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di dalam
tubuh.
Sistem
organ tubuh adalah gabungan dari organ-organ tubuh yang menjalankan fungsi
tertentu.
Menurut Brum, et al (1994: 455-457), manusia memiliki 9 sistem
organ, yaitu Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan/ Respirasi, Sistem
Sirkulasi, Sistem Pengeluaran, Sistem Gerak, Sistem Reproduksi, Sistem Saraf,
Sistem Integumen dan Sistem Hormon.
SISTEM PENCERNAAN
Proses
pencernaan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1.
Pencernaan
mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk
kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam mulut.
2.
Pencernaan
kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan
usus.
Enzim
adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses
pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut:
1.
Ingesti:
pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2.
Mastikasi:
proses mengunyah makanan oleh gigi.
3.
Deglutisi:
proses menelan makanan di kerongkongan.
4.
Digesti:
pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim,
terdapat di lambung.
5.
Absorpsi:
proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6.
Defekasi:
pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.
Sistem
pencernaan berfungsi untuk menghancurkan makanan yang dicerna, menyerap
nutrisi dari makanan tersebut, serta membuang sisa pencernaan. Organ tubuh yang
berperan dalam sistem pencernaan di antaranya adalah mulut, esophagus, perut,
usus kecil, usus besar, serta anus.
Di dalam
mulut terdapat gigi seri yang berfungsi untuk memotong makanan, gigi taring
untuk mengoyak, dan gigi geraham untuk mengunyah. Lidah membantu mengatur
penempatan makanan sehingga dapat dikunyah gigi atas dan gigi bawah. Makanan
selagi masih dikunyah bercampur dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar
ludah. Fungsi ludah untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan. Pada
saat yang sama, makanan dilarutkan dan enzim yang dikandung ludah mulai
bereaksi dengan makanan.
Adanya gerak
peristaltis pada kerongkongan menyebabkan makanan masuk ke dalam lambung secara
perlahan- lahan. Makanan di dalam lambung mengalami pencernaan lebih lanjut.
Makanan di sini dicerna oleh getah lambung yang terdiri atas air, asam
hidroklorida, dan enzim sehingga makanan menjadi bubur yang siap diteruskan ke
usus.
Setelah melalui
lambung, makanan masuk ke dalam usus halus. Bagian pertama usus halus disebut
usus dua belas jari. Kandung empedu menempel pada hati. Empedu dihasilkan hati
dan berguna untuk mengemulsikan lemak. Pankreas menghasilkan cairan pankreas
yang mengandung amilase, tripsin, dan lipase. Enzim tersebut mempunyai peranan
mengubah zat makanan sehingga menjadi bentuk yang dapat diserap oleh usus
halus. Batas antara usus halus dan usus besar adalah usus buntu dengan bagian
tambahan berupa umbai cacing (apendiks). Bagian terakhir usus besar adalah
poros usus (rektum) dan muara pelepasan yang disebut anus. Anus mempunyai otot
gelang berupa otot sadar dan tidak sadar.
Sistem pencernaan terdiri atas rongga mulut, saluran
pencernaan, dan kelenjar pencernaan.
Rongga mulut:
Makanan
pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi.
Di dalam mulut terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (glandula salivales).
Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi.
Di dalam mulut terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (glandula salivales).
a. Gigi
Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan
mekanis, gigi membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih
kecil. Hal ini akan membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
lebih efisien dan cepat.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk membantu mencampur
dan menelan makanan, dan sebagai alat perasa makanan karena mengandung banyak
reseptor pengecap atau perasa.
lidah dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
lidah dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
·
rasa
asin : lidah bagian tepi depan,
·
rasa
manis : lidah bagian ujung,
·
rasa
asam : lidah bagian samping ,
·
rasa
pahit : lidah bagian belakang / pangkal lidah
c.
Kelenjar Ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di
dalam rongga mulut, yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan
glandula sublingualis atau glandula submandibularis.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut.
Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah berperan secara kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan.
Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini menguraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa).
Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut.
Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah berperan secara kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan.
Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini menguraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa).
Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.
Saluran pencernaan:
a.
kerongkongan (oesofagus),
Kerongkongan merupakan saluran panjang
(± 25 cm) yang tipis
Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus (Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur ) dari mulut menuju lambung.
Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.
Terdapat epiglotis yang mengatur makanan supaya saat menelan tidak masuk ke trakea dan pau-paru 3.
Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus (Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur ) dari mulut menuju lambung.
Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.
Terdapat epiglotis yang mengatur makanan supaya saat menelan tidak masuk ke trakea dan pau-paru 3.
b.
lambung (ventriculus),
Lambung
merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah
sekat rongga badan. Lambung berfungsi sebagai tempat menampung makanan.
Dilambung makanan dicerna secara mekanik (dibantu oleh otot lambung) dan kimiawi (dibantu oleh getah lambung).
Dilambung makanan dicerna secara mekanik (dibantu oleh otot lambung) dan kimiawi (dibantu oleh getah lambung).
c.
usus halus (intestinum tenue),
Di
dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai
enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Usus
halus menyerap nutrisi dan mineral dalam makanan dan melewati makanan yang
dicerna ke usus besar.
d.
usus besar (intestinum crassum),
Usus
besar terdiri dari usus tebal (colon). Pada usus besar, sisa makanan dibusukan
oleh bacteri pengurai Escherichia coli. Bacteri ini juga menghasilkan vitamin K
yang penting dalam proses pembekuan darah. Fungsi utama usus besar adalah untuk
menyerap air dan elektrolit dari sisa pencernaan dan menyimpan kotoran sampai
diekskresikan.
e.
rektum,
Pada
usus besar feses didorong dengan gerakan peristaltik yang teratur ke poros usus
(rektum) untuk keluar dari tubuh (defekasi). Rektum berfungsi sebagai tempat
penampungan feses.
f.
anus.
Feses
akan didorong oleh otot-otot polos di sekitarnya menuju ke anus dan tertimbun
di situ dan akhirnya menyebabkan seseorang merasa ingin buang air besar. Proses
buang air besar ini disebut defekasi. Otot-otot di sekitar anus berkontraksi
sehingga anus membuka dan mengeluarkan feses dari anus.
Kelenjar pencernaan:
Hati (hepar)
Fungsi
hati sebagai kelenjar, di antaranya sebagai berikut:
·
Hati
menghasilkan empedu sebagai kelenjar eksokrin.
·
Hati
mampu menyimpan cadangan lemak, glikogen, vitamin A, vitamin B12, vitamin D,
dan albumin.
·
Hati
bertugas mensintesis protein dari cairan darah dan mampu menjadi bengkel sel
darah merah yang rusak atau mati.
·
Fungsi
utama hati biasanya dikaitkan dengan detoksifikasi zat-zat beracun di dalam
pencernaan.
·
Hati
mampu menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan
urea sehingga menetralisasi racun di dalam tubuh.
Pankreas.
Kelenjar
pankreas berada di antara lambung (ventrikulus) dan usus halus. Pankreas
menghasilkan beberapa enzim pencernaan makanan, di antaranya protease,
nuklease, amilase, dan lipase. Keluarnya enzim dari pankreas bergantung pada
aktivitas hormon sekretin yang dihasilkan oleh usus dua belas jari (duodenum)
pada saat makanan masuk ke dalamnya.
Kantung empedu
Kantung
empedu berukuran sekitar 8 cm dan 4 cm. Fungsi utama kandung empedu adalah
untuk menyimpan empedu, yang disekresikan oleh hati sampai dibutuhkan untuk
pencernaan. Kandung empedu ini juga membantu dalam pencernaan lemak.
SISTEM PERNAPASAN/ RESPIRASI
Sistem pernapasan bertugas untuk bernapas, yakni suatu kegiatan mengambil oksigen di udara dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen merupakan senyawa penting dalam kehidupan manusia. Sistem pernapasan manusia meliputi paru-paru, trakea, diafragma, hidung, dan lain sebagainya
Sistem pernapasan bertugas untuk bernapas, yakni suatu kegiatan mengambil oksigen di udara dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen merupakan senyawa penting dalam kehidupan manusia. Sistem pernapasan manusia meliputi paru-paru, trakea, diafragma, hidung, dan lain sebagainya
Organ-organ yang terdapat pada sistem
pernafasan:
Hidung
Rongga hidung berlapis selaput lendir berfungsi
menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan, di dalamnya terdapat
kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Terdapat konka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk
(sebagai heatter). Fungsi hidung adalah sebagai alat pernapasan
dan sebagai alat indera penciuman bau.
Faring (pangkal tenggorokan)
Faring merupakan percabangan 2 saluran berupa
nasofarings bagian depan saluran pencernaan dan (orofarings) pada bagian
belakang.
Pada bagian belakang faring terdapat laring
(tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara
melalui faring akan menyebabkan pita suara (Laring) bergetar dan terdengar
sebagai suara. Fungsi
utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga
sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang
dengung (resonansi) untuk suara percakapan.
Laring
Laring ini terdapat di antara faring dan
trakea. Dindingnya terdiri dari 9 buah tulang rawan.
Di dalamnya terdapat epiglotis dan pita suara . Pada
saat kita menelan makanan, epiglotisnya ditutup agar makanan bisa diarahkan ke
kerongkongan, sehungga kita engga keselek
Tetapi harus hati-hati ! jika makan sambil berbicara
dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan ( Keselek) karena
saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf
kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak
terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama
laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.
Tenggorokan/ Trakea
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm,
terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding
tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, Pada bagian
dalam rongga terdapat epithel bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Trakea berfungsi menyaring
udara yang kita hirup dan juga bercabang ke bronkus.
Paru-paru
Paru-paru
bertugas untuk mentransfer oksigen yang di hirup ke dalam darah untuk kemudian
dialirkan ke seluruh tubuh. Paru-paru juga berfungsi untuk mengeluarkan karbon
dioksida keluar tubuh.
Paru-paru
berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh
tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan
yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru
sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput
yang disebut selaput pleura.
Paru-paru
membantu dalam pernapasan dan merupakan organ yang paling penting dari sistem
pernapasan. Mereka bekerja sangat erat dengan jantung, dan memberikan udara
oksigen murni untuk darah yang diedarkan oleh jantung ke berbagai organ tubuh.
Paru-paru juga membuang karbon dioksida dan kotoran lainnya dari vena darah.
Jantung hampir diapit oleh paru-paru, sehingga mereka juga bertindak sebagai
peredam kejut untuk jantung. Paru-paru juga menjaga tingkat pH darah.
Fungsi Paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem respirasi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem respirasi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O).
Didalam
paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.
Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida
sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru
karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui
hidung
Diafragma
Diafragma
adalah partisi otot antara perut dan rongga dada dan meluas di bagian bawah
tulang rusuk. Fungsi utama dari diafragma adalah untuk membantu dalam
respirasi. Ketika berkontraksi, ada peningkatan volume rongga dada dan udara
ditarik ke dalam paru-paru. Setiap gangguan pada diafragma menyebabkan masalah
dalam bernapas.
SISTEM SIRKULASI
Fungsi sirkulasi adalah:
·
Untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh
·
Untuk mentranspor zat makanan ke jaringan tubuh,
·
Untuk mentranspor produk-produk yang tidak berguna,
·
Untuk menghantarkan hormon dari satu bagian tubuh ke
bagian tubuh yang lain, dan
·
Secara umum, untuk memelihara lingkungan yang sesuai
di dalam seluruh cairan jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan
berfungsi secara optimal.
1.
Sistem Peredaran
Darah/ Transportasi
Sistem transportasi adalah proses pengedaran berbagai
zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak
diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Sistem predaran darah manusia berupa sistem peredaran
darah tertutup dan peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah berfungsi untuk :
·
mensuplai
oksigen dan sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke seluruh
jaringan tubuh
·
membawa gas
sisa berupa karbon dioksida ke paru-paru
·
mengembalikan
zat sisa metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan
·
menjaga suhu
tubuh
·
mendistribusikan
hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel tubuh
Sistem
peredaran darah manusia melibatkan darah (alat transportasi utama), jantung dan
pembuluh darah (alat peredaran darah)
Darah (alat transportasi utama)
Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem
sirkulasi.
Sel-sel
darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit),
dan keping-keping darah (trombosit).
Darah berfungsi :
·
mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari
jaringan-jaringan dan paru-paru.
·
mengangkut bahan lainnya ke seluruh tubuh yaitu
molekul-molekul makanan (seperti gula, asam amino) limbah metabolisme (seperti urea),
ion-ion dari macam-macam garam (seperti Na+, Ca++,Cl–, HCO3–), dan
hormon-hormon.
·
mengedarkan panas dalam tubuh.
·
berperan aktif dalam memerangi bibit penyakit.
Jantung
Jika otak merupakan pusat kontrol, maka jantung merupakan pusat mesin dari tubuh manusia. Jantung memiliki tugas sangat penting, yakni memompa darah ke seluruh tubuh. Apabila jantung berhenti memompa sedetik saja, nyawa menjadi taruhannya. Jantung terbuat dari otot jantung tak sadar, dan ini yang menyebabkan mengapa jantung terus berdetak bahkan ketika kita tidur. Beratnya 250-350 gram dan hampir seukuran kepalan tangan.
Jika otak merupakan pusat kontrol, maka jantung merupakan pusat mesin dari tubuh manusia. Jantung memiliki tugas sangat penting, yakni memompa darah ke seluruh tubuh. Apabila jantung berhenti memompa sedetik saja, nyawa menjadi taruhannya. Jantung terbuat dari otot jantung tak sadar, dan ini yang menyebabkan mengapa jantung terus berdetak bahkan ketika kita tidur. Beratnya 250-350 gram dan hampir seukuran kepalan tangan.
Fungsi utama
jantung
adalah untuk memberikan darah beroksigen ke seluruh organ tubuh melalui
pembuluh darah. Jantung terletak di sisi kiri dada dan dilindungi oleh tulang
rusuk. Perikardium adalah kantung berdinding ganda yang membungkus jantung,
tidak hanya melindungi jantung tapi jangkar struktur sekitarnya dan mencegah
jantung dari pengisian berlebihan dengan darah.
Jantung
memiliki pembuluh darah arteri coronaria, yaitu arteri yang menyalurkan darah
ke otot jantung. Bila aliran darah melambat, jantung tak mendapat cukup
oksigen dan zat nutrisi. Dapat menyebabkan nyeri dada atau angina atau serangan
jantung.
Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang
mengalir dari jantung menuju ke jaringan tubuh, atau sebaliknya.
Pembuluh
darah melayani berbagai fungsi dalam menjaga tubuh tetap hidup dan sehat yaitu
mengangkut darah dari jantung, mengangkut darah beroksigen ke seluruh tubuh,
mengangkut darah dari arteri ke kapiler, menguras darah dari kapiler ke dalam
vena dan bertukar oksigen, karbon dioksida, air dan garam antara tubuh dan
jaringan sekitarnya.
Pembuluh darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu
pembuluh nadi, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.
a. Pembuluh nadi
Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh
darah yang membawa darah dari jantung menuju kapiler untuk diedarkan ke organ
dan jaringan tubuh .
Pada umumnya arteri mengalirkan darah yang kaya akan
oksigen, kecuali arteri pulmonalis
Arteri pulmonalis merupakan pmbuluh nadi yang
mengalirkan darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel/ bilik kanan ke
paru-paru
b. Pembuluh vena
Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah
yang membawa darah ke arah jantung.
Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup
yang mencegah darah kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke
permukaan pada jaringan tubuh daripada pembuluh arteri.
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang
mempunyai diameter kira-kira sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm.
Oksigen, glukosa, asam amino, berbagai ion dan zat
lain yang diperlukan secara mudah dapat berdifusi melalui dinding kapiler ke
dalam cairan interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya,
karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil sampingan metabolisme lain dapat
dengan mudah berdifusi ke dalam darah. Pembuluh darah Kapiler
berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan
bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial.
Sistem peredaran darah |
2.
Sistem Peredaran
Getah Bening
Selain
sistem peredaran darah, manusia juga mempunyai sistem peredaran getah
bening (limfa) yang keduanya berperan dalam sistem transportasi.
Sistem limfa berkaitan erat dengan sistem peredaran darah. Sistem getah bening
berfungsi untuk membuat getah bening atau limfa yang merupakan cairan yang
mengandung sel darah putih. Getah bening bertugas membantu tubuh untuk melawan
infeksi yang menyerang. Sistem getah bening juga mengambil kelebihan cairan
limfa dan mengembalikannya pada darah.
Fungsi sistem
peredaran getah bening adalah sebagai berikut.
1. Untuk sistem pertahanan tubuh.
2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.
1. Untuk sistem pertahanan tubuh.
2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.
Sistem
getah bening terdiri dari cairan limfa,
pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
Cairan limfa mengandung
sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam
tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel
sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh limfa mempunyai banyak
katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.
Pembuluh limfa dibedakan
menjadi dua macam yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri. Pembuluh
limfa kanan berfungsi menampung cairan limfa yang berasal dari daerah kepala,
leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada
vena yang berada di bawah selangka kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi
menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri,
dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di
bawah selangka kiri.
Kelenjar limfa berfungsi untuk
menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih
lanjut. Kelenjar limfa terdapat di sepanjang pembuluh limfa, terutama terdapat
pada pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang
sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil.
Limpa merupakan sebuah
kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu. Fungsinya antara
lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman penyakit,
pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah
merah yang sudah mati. Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri
pangkal tenggorokan. Limpa terletak di sebelah kiri perut. Salah satu fungsi
utama dari limpa adalah untuk menyaring darah. Trombosit, bersama dengan sel
darah putih, disimpan dalam limpa. Daur ulang sel darah merah tua juga terjadi
di limpa. Limpa juga membantu dalam memerangi bakteri tertentu yang dapat
menyebabkan pneumonia dan meningitis.
Sistem Peredaran Getah Bening |
SISTEM PENGELUARAN
Setiap hari tubuh kita melakukan proses reaksi yang sangat komplek. Reaksi itu yang disebut dengan metabolisme. Reaksi ini terdiri dari anabolisme (pengikat/penggabungan) dan katabolisme (pembongkaran/penguaraian). Dari hasil reaksi itu menghasilkan zat yang berguna dan zat yang tidak berguna bagi tubuh kita (organ tubuh), sehingga zat yang tidak berguna bagi organ tubuh perlu dikeluarkan karena bisa menyebabkan keracunan bagi organ tubuh manusia.
Setiap hari tubuh kita melakukan proses reaksi yang sangat komplek. Reaksi itu yang disebut dengan metabolisme. Reaksi ini terdiri dari anabolisme (pengikat/penggabungan) dan katabolisme (pembongkaran/penguaraian). Dari hasil reaksi itu menghasilkan zat yang berguna dan zat yang tidak berguna bagi tubuh kita (organ tubuh), sehingga zat yang tidak berguna bagi organ tubuh perlu dikeluarkan karena bisa menyebabkan keracunan bagi organ tubuh manusia.
Dalam pengeluaran zat yang bisa meracuni tubuh manusia
tadi dapat dilakukan 4 cara, yaitu sebagai berikut:
1.
Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa
pencernaan makanan yang disebut feses dan dikeluarkan melalui anus. Zat
yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang
dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak
dan mikroba usus.
Defekasi terjadi ketika adanya gelombang
peristaltik yang mendorong feses ke dalam kolon sigmoid dan rektum. Didalam
rektum, saraf sensorik dirangsang dan akhirnya sadar akan kebutuhan defekasi.
2. Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa
metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh seperti CO2, H2O,
NH3, zat warna empedu dan asam urat. Sistem ekskresi sangat penting
untuk membuang sisa pencernaan keluar tubuh. Tanpa sistem ekskresi yang bekerja
dengan sempurna, sisa pencernaan dapat kembali ke dalam tubuh dan membahayakan
tubuh. Sistem ekskresi meliputi organ ginjal, kulit, paru, hati
Ginjal → Urine
Kulit → Keringat
Paru - paru → Co2 + Uap air (H2O)
Hati → Empedu
Kulit → Keringat
Paru - paru → Co2 + Uap air (H2O)
Hati → Empedu
Fungsi Sistem Ekskresi
·
Membuang
limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
·
Mengatur
konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
·
Mempertahankan
temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
·
Homeostasis
3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh
kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih
berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
Sekresi adalah proses pengeluaran substansi
kimia berbentuk lendir (enzim dan hormon) oleh sel dan kelenjar.
Dalam tubuh manusia terdapat dua tipe
kelenjar yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya
ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal,
seperti lapisan traktus intestinal.
Sedangkan Kelenjar endokrin melepaskan
sekresinya langsung ke dalam darah, termasuk kelenjar hepar, pankreas (kelenjar
eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
Yang termasuk kelenjar endokrin adalah:
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus Hormon dan fungsinya
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus Hormon dan fungsinya
4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari
rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga
yang besar (usus).
Sistem
ekskresi meliputi organ kulit, paru-paru, hati ginjal.
Kulit
Seluruh
permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut
kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada
di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan
lingkungan sekitar.
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di
permukaan tubuh yang merupakan organ terluas pada tubuh kita. Kulit sangat
tipis dengan beberapa lapisan yang menyusunnya. Kulit manusia terbagi menjadi 3
lapisan, yaitu kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis), dan jaringan ikat
bawah kulit.
Fungsi
utama kulit, yaitu sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat. Selain
itu, kulit juga menghasilkan minyak melalui kelenjar minyak. Minyak berfungsi
untuk mencegah kekeringan pada kulit dan mengerutnya kulit rambut.
Berikut fungsi kulit yang lain yaitu:
Berikut fungsi kulit yang lain yaitu:
·
Sebagai
alat indera
·
Sebagai
pengatur suhu tubuh
·
Tempat
pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari yang
mengandung ultraviolet
·
Melindungi
jaringan yang ada di bawahnya.
·
Menyimpan
kelebihan lemak
Hati
Hati memilki beberapa peranan penting yang di antaranya adalah mengeluarkan racun dari dalam tubuh, mencerna obat, menyaring darah, mensekresi bilirubin, serta memproduksi protein untuk pembekuan darah.
Hati memilki beberapa peranan penting yang di antaranya adalah mengeluarkan racun dari dalam tubuh, mencerna obat, menyaring darah, mensekresi bilirubin, serta memproduksi protein untuk pembekuan darah.
Hati
merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di
dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2
kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
Zat
racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum
beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol
dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama
dengan getah empedu.
Hati
terletak di sisi kanan rongga perut. Beberapa fungsi penting hati meliputi
penyaringan zat berbahaya dari darah, menjaga kadar kolesterol dan glukosa dalam
darah, mensekresi asam amino tertentu, menyimpan vitamin dan mineral, bahan
kimia mensekresi yang memecah lemak, dan mengkonversi glukosa menjadi glikogen.
Fungsi Hati:
Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:
Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:
1.
Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah
2.
Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
3.
Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula
4.
Membentuk protein tertentu dan merombaknya
5.
Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin
6.
Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah
Zat
warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung
dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya.
Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di
dalam urin.
Paru-paru
Selain berfungsi sebagai alat pernapasan pada manusia,
paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Sebagai organ ekskresi paru-paru
mengeluarkan ekskret yang berupa gas karbondioksida dan uap air. Gas-gas
tersebut merupakan zat sisa dalam proses pernapasan. Zat sisa pernapasan harus
dikeluarkan agar tidak mengganggu fungsi tubuh.
Ginjal
Ginjal
adalah dua organ berbentuk kacang yang menyaring darah dalam tubuh manusia.
Mereka juga bertanggung jawab untuk mengeluarkan limbah dan mengatur
keseimbangan elektrolit. Ginjal mengekskresikan urin ke ureter yang kemudian
diteruskan keluar dari tubuh. Fungsi penting lain dari ginjal adalah untuk
mengontrol keseimbangan cairan tubuh dan membantu dalam reabsorpsi air, glukosa
dan asam amino.
Dunia
kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang
merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira
11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit
ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada
bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring
darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula)
yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman)
yang didalamnya terdapat Glomerolus.
Fungsi Ginjal:
·
Menyaring
dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
·
Mengeksresikan
zat yang jumlahnya berlebihan
·
Reabsorbsi
(penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus
ginjal
·
Menjaga
keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
·
Menghasilkan
zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di
sumsum tulang
·
Ginjal
berperan dalam proses pembentukan urin (sistem
urinaria) yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan,
penyerapan kembali dan augmentasi.
Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat
terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah terbebas dari zat-zat yang
tidak diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan
berupa urine (air kemih).
Selain ekskresi produk limbah metabolisme, ginjal juga berperan penting dalam mempertahankan keseimbanganasam-basa, terlibat dalam metabolisme vitamin D dengan menghasilkan suatu senyawa yang mengendalikan kadarkalsium dalam cairan tubuh, dan melakukan fungsi endokrindengan membebaskan 2 hormon. Adapun zat-zat yang terkandung dalam urine normal adalah sebagai berikut:
1. Urea
2. Amonia
3. Air
4. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
5. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan
Selain ekskresi produk limbah metabolisme, ginjal juga berperan penting dalam mempertahankan keseimbanganasam-basa, terlibat dalam metabolisme vitamin D dengan menghasilkan suatu senyawa yang mengendalikan kadarkalsium dalam cairan tubuh, dan melakukan fungsi endokrindengan membebaskan 2 hormon. Adapun zat-zat yang terkandung dalam urine normal adalah sebagai berikut:
1. Urea
2. Amonia
3. Air
4. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
5. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan
Sistem perkemihan (urinaria) terdiri atas ginjal,
ureter,kandung kemih (vesikula urinaria), dan uretra.
Ureter
Ureter
adalah tabung berpasangan yang terdiri dari serat otot polos dan bertanggung
jawab untuk membawa urin dari ginjal ke kandung kemih. Ini timbul dari pelvis
ginjal dan sekitar 25-30 cm dan berdiameter 3-4 mm.
Kandung kemih
Kandung
Kemih adalah kantung otot yang fleksibel yang menyimpan urin sebelum
diekskresikan. Hal ini terletak di bagian anterior rongga panggul. Kandung
kemih dapat menahan sekitar 300-350 ml urin. Setelah memegang untuk jangka
waktu tertentu, urin dilewatkan ke uretra untuk ekskresi. Fungsi
kandung kemih adalah
untuk menyimpan urin yang diproduksi oleh ginjal dan mengeluarkan dari tubuh.
Uretra
Uretra
adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih ke alat kelamin. Uretra
melalui pipa ini yang urin dilewatkan untuk ekskresi. Uretra laki-laki lebih
dengan panjang (sekitar 20 cm) dari uretra perempuan (5 cm). Uretra juga
bertanggung jawab untuk membawa air mani. Kehadiran otot sphincter dalam uretra
membantu dalam kontrol sadar atas buang air kecil.
Sistem Pengeluaran |
SISTEM GERAK
Alat gerak pada manusia adalah tulang dan otot.
Tulang disebut alat gerak pasif, terdiri dari 206
tulang yang saling berhubungan menyusun sistem
rangka sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena kemampuannya
berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang sehingga disebut sistem otot.
Sistem Rangka
Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang
dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya.
Rangka berfungsi sebagai:
·
Formasi bentuk tubuh.
Tulang-tulang
penyusun tubuh menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
·
Formasi sendi-sendi.
Tulang-tulang
yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak bergerak, atau
sedikit bergerak, bergantung pada kebutuhan fungsional tubuh.
·
Pelekatan otot-otot.
Tulang-tulang
menyediakan permukaannya sebagai tempat untuk melekatkan otot-otot. Otot-otot
dapat berfungsi dengan baik apabila melekat dengan kuat pada tulang.
·
Bekerja sebagai pengungkit.
Tulang digunakan
sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktivitas selama pergerakan.
·
Penyokong berat badan serta daya tahan untuk
menghadapi pengaruh tekanan. Tulang-tulang menyokong berat badan, memelihara
sikap tubuh tertentu (misalnya : sikap tegak pada tubuh manusia).
·
Proteksi.
Tulang-tulang
membentuk rongga yang melindungi organ-organ halus seperti otak, sumsum tulang
belakang, jantung, paru-paru, dan organ-organ bagian dalam tubuh lainnya.
·
Hemopoesis.
Sumsum tulang
merupakan tempat pembentukan sel-sel darah.
·
Fungsi imunologis.
Sel-sel imunitas
dibentuk di dalam sumsum tulang. Misalnya pembentukan limfosit B yang kemudian
membentuk antibody untuk system kekebalan tubuh.
·
Penyimpanan kalsium.
Tulang-tulang
mengandung sekitar 97% kalsium yang terdapat di dalam tubuh. Kalsium tersebut
berupa senyawa anorganik maupun garam-garam, terutama kalsium fosfat. Kalsium
akan dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.
Sistem
Rangka disusun oleh beberapa tulang yang saling berhubungan. Rangka manusia dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu aksial
dan apendikuler.
1. Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh, yaitu
pada tulang tengkorak,tulang belakang,tulang rusuk dan tulang dada, terdiri
dari 80 tulang
2. Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota
gerak atas dan bawah, terdiri atas 126 ruas tulang.
Rangka aksial terdiri dari:
1.
Tulang
Tengkorak Tempurung kepala: berfungsi untuk melindungi otak.
2.
Tulang
Belakang: berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh,
serta merupakan tempat pelekatan tulang rusuk.
3.
Tulang
Dada dan Tulang Rusuk: berfungsi untuk melindungi organ-organ yang ada di
bagian dada, seperti jantung (pemompa darah) dan paru-paru (bernapas)
Rangka
Apendikuler : merupakan rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang
anggota gerak atas dan bawah. Terdiri dari:
1.
Tulang
anggota gerak atas terdiri dari tulang bahu, tulang lengan atas, dan tulang
lengan bawah.
2.
Tulang
anggota gerak bawah terdiri dari:
·
Tulang
pinggul yang tersusun dari tulang duduk, tulang usus, serta tulang kemaluan
yang terletak di kanan dan kiri.
·
Tulang paha
berhubungan dengan tulang betis dan tulang kering.
·
Pada
persendian antara tulang paha, tulang betis, dan tulang kering, terdapat tulang
tempurung lutut.
·
Tulang
kering dan tulang betis berhubungan dengan tulang pergelangan kaki kemudian tulang
telapak kaki, dan tulang jari kaki
Bentuk-bentuk
tulang:
·
Tulang pipa
berfungsi untuk persendian. Bagian tengah
tulang pipa memiliki rongga yang di dalamnya berisi sumsum tulang. Sumsum
tulang merupakan kumpulan pembuluh darah dan saraf. Sumsum tulang pipa berupa
sumsum tulang merah dan kuning. Sumsum tulang merah merupakan tempat
pembentukan sel darah merah, sedangkan sumsum tulang kuning merupakan tempat
pembentukan sel-sel lemak Tulang pipa umumnya ditemukan pada tulang paha,
tulang betis, dan tulang hasta.
·
Tulang
pendek
Tulang pendek dapat bergerak bebas.Tulang seperti ini
ditemukan pada ruas tulang belakang, tulang telapak tangan dan kaki.
·
Tulang
pipih
Tulang pipih berfungsi untuk melindungi
struktur tubuh bagian bawahnya. Terdapat pada tulang pinggul,
belikat, dan tempurung kepala.
·
Tulang tidak
beraturan merupakan tulang dengan bentuk kompleks yang berhubungan dengan
fungsi khusus. Tulang tidak beraturan ditemukan pada tulang rahang,
tulang-tulang kepala, dan ruas-ruas tulang belakang.
Jenis tulang:
Tulang manusia tersusun dari tulang rawan atau
kartilago dan tulang sejati atau tulang keras.
·
Tulang rawan
Tulang rawan
bersifat lentur (elastis). Pada orang dewasa tulang rawan terdapat pada
telinga, ujung hidung, dan ruas antar tulang belakang, antar ruas tulang rusuk
dan tulang dada, sendi-sendi tulang, dan pada cakra efifis.
·
Tulang
sejati sering disebut sebagai tulang, tersusun dari sel-sel tulang yang sangat
kompak pada permukaanya.
Sendi
Sendi
merupakan hubungan antar tulang sehingga tulang mampu digerakkan.
Hubungan antara dua tulang atau lebih disebut persendian atau artikulasi.
Komponen
Penunjang Sendi,berfungsi untuk memperkuat sendi dan memudahkan pergerakan,
terdiri dari : Ligamen, merupakan jaringan ikat yang berfungsi mengikat bagian
luar ujung tulang yang membentuk persendian dan mencegah berubahnya posisi
tulang.
Berdasarkan
arah pergerakannya dikelompokkan menjadi lima, yaitu :
·
Sendi
putar, merupakan persendian yang memungkinkan gerak berputar atau rotasi. Sendi
putar terdapat diantara tulang tengkorak dan tulang atlas.
·
Sendi
peluru, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah.
Sendi peluru dapat ditemukan pada hubungan antara lengan atas dengan gelang
bahu / tulang belikat, dan tulang paha dengan tulang pinggul.
·
Sendi
pelana, merupakan persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun
tidak ke semua arah. Sendi pelana dapat ditemukan pada jari-jari tangan dan
telapak tangan.
·
Sendi
engsel, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Sendi engsel
dapat ditemukan pada siku dan lutut.
·
Sendi
luncur/ sendi geser, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan rotasi pada
satu bidang datar saja. Sendi luncur dapat ditemukan pada pergelangan tangan
dan kaki, ruas ruas tulang belakang dan tulang selangka.
Sistem Rangka |
Sistem rangka |
Tentang
rangka dapat dilihat pada link berikut: http://kumpulantugassekolahnyarakabintang.blogspot.com/2014/10/rangka-manusia.html,
Sistem Otot
Otot terdiri dari sel-sel yang terspesialisasi untuk
kontraksi, yaitu mengandung protein kontraktil yang dapat berubah dalam ukuran
panjang dan memungkinkan sel-sel untuk memendek. Sel-sel tersebut sering
disebut serabut-serabut otot.
Otot memiliki tiga kemampuan khusus, yaitu :
·
Kontraktibilitas, yaitu kemampuan untuk
berkontraksi/memendek.
·
Ekstensibilitas, yaitu kemampuan melakukan gerakan
kebalikan akibat kontraksi
·
Elastisitas, yaitu kemampuan unuk kembali ke
posisi semula, setelah berkotraksi atau disebut relaksasi
Berdasarkan sifat kerjanya , otot dibedakan menjadi :
sinergis dan antagonis.
·
Sinergis: yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih
yang sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi. Contoh: otot-otot pronator
yang terletak pada lengan bawah
·
Antagonis:
cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi.
Otot
manusia dibedakan menjadi 3 jenis otot, yaitu : otot rangka, otot polos dan
otot jantung.
·
Otot rangka
Otot rangka/ Otot Lurik: Merupakan otot yang melekat
dan menggerakkan tulang rangka. Gerak otot rangka merupakan gerak yang
disadari sehingga otot rangka disebut juga otot sadar.
·
Otot polos
Otot polos tidak melekat pada tulang rangka tubuh,
aktivitasnya lambat, namun geraknya beruntun sehingga mampu berkontraksi dalam
waktu lama dan tidak cepat mengalami kelelahan. Gerak otot polos dikontrol oleh
saraf tak sadar, sehingga disebut gerak tidak sadar. Otot polos dapat dijumpai
pada dinding penyusun organ-organ bagian tubuh dalam
·
Otot jantung
Merupakan otot yang hanya dijumpai pada dinding
jantung dan vena kava yang memasuki jantung
Sistem Otot |
SISTEM REPRODUKSI
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak, atau kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan dengan tujuan untuk mempertahankan jenisnya. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina.
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak, atau kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan dengan tujuan untuk mempertahankan jenisnya. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina.
Sistem
Reproduksi Pria
Sistem
Reproduksi Pria: meliputi spermatogenesis, hormon-hormon pada pria dan organ
reproduksi.
Spermatognesis
Spermatognesis
merupakan proses pembentukan sperma. Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam
testis, tepatnya pada tubulus seminiferus.
Hormon pada
Pria
Proses
spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH
(Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon
pertumbuhan.
·
Testoteron
:Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus
seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk
membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit
sekunder.
·
LH
(Luteinizing Hormone): LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH
berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
·
FSH
(Follicle Stimulating Hormone) :FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar
hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi
ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
·
Estrogen
:Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat
testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus
seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
·
Hormon
Pertumbuhan : Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme
testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
Organ Reproduksi
Organ
reproduksi / alat-alat kelamin pria, terdiri dari organ reproduksi luar dan
dalam.
Organ
Reproduksi Dalam terdiri dari testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
Testis
Testis
merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang , terletak didalam skrotum
(kantung pelir) , dan banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus
seminiferus. Fungsinya sebagai tempat menproduksi sperma dan hormon testosteron.
Testis
juga mensekresikan androgen, hormon pria yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan sistem reproduksi laki-laki. Testis bekerja terbaik pada suhu
kurang dari suhu tubuh dan dengan demikian berada di luar tubuh.
Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran, terdiri dari :
·
Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok
yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan
mematangkan sperma.
·
Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang
mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut
sperma menuju vesikula seminalis/ kantung semen atau mani.
·
Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan
menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
·
Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran
ejakulasi dan terdapat di penis. Berfungsi sebagai saluran kelamin yang
berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih
Kelenjar asesoris
Kelenjar asesoris terdiri dari:
·
Vesikula seminalis : merupakan tempat untuk menampung
sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan
getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat
alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi
wanita.
·
Kelenjar Prostat : merupakan kelenjar yang terbesar
dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam.
·
Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra : merupakan kelenjar
yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk
menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
Organ
Reproduksi Luar, terdiri dari penis dan skrotum.
Penis
Pada
penis terdapat uretra yang dikelilingi oleh jaringan erektil, yaitu
rongga-rongga yang banyak mengandung pembuluh darah dan ujung saraf perasa.
Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah,
sehingga penis menjadi tegang dan mengembang ( ereksi).
Skrotum
Skrotum
(kantung pelir), berjumlah sepasang , terdapat testis, untuk alat
pembentukan sperma.
Sistem
Reproduksi Wanita
Sistem
reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita,
fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. Organ Reproduksi : terdiri dari
organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam :
terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (oviduk, uterus
,vagina).
Ovarium (indung telur)
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk
oval dengan panjang 3 - 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di
daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28
hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran
reproduksi. Fungsi ovarium yaitu menghasilkan ovum (sel telur) serta
hormon estrogen dan progesteron.
Oviduk/ tuba falopi / saluran telur
Oviduk berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium)
dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian
pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada
infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap
ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan
masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium
menuju uterus.
Uterus/ Rahim
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga
pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian
bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia
berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi
fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang
tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan
endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi
uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh
darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum
dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi
bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki
dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir,
bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat
berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat
terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar
Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang
berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke
kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
Vagina
memiliki fungsi dalam berhubungan secara seksual dan sebagai jalan lahir. Tanda
dari kesuburan dimana keluarnya darah dan jaringan mukosa secara periodik
(datang bulan/menstruasi) dari uterus (rahim) melalui vagina juga merupakan
salah satu fungsi dari vagina.
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva.
Vulva
Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin
wanita. Vulva memiliki dua fungsi,
yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung
organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan
daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak.Pada
masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut.
Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor
(bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan
labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan
labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan
labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut
klitoris. Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis
pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan
penis, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat
banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Pada vulva bermuara
dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin
(vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput
dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh
darah.
SISTEM SARAF
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh.
Iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Untuk menanggapi
rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan
atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah
organ indera.
b. Konduktor (Penghantar impuls), dilakukan
oleh sistem saraf itu sendiri. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang
disebut neuron.
c. Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi
rangsangan. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar
(hormon). Otot menanggapi rangsang yang berupa gerakan tubuh, sedangkan
hormon menaggapi rangsang dengan meningkatkan/menurunkan aktivitas organ tubuh
tertentu. Misalnya : mempercepat/memperlambat denyut jantung,
melebarkan/menyempitkan pembuluh darah dan lain sebagainya.
Sistem
saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan
dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian
utama yaitu:
·
Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang
paling besar dari sel saraf. Badan sel saraf mengandung inti sel dan
sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di
dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi
untuk membawa rangsangan. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari
dendrit dan meneruskannya ke akson.
·
Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek
dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit
berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
·
Neurit (akson).
Neurit berfungsi untuk membawa
rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak
yang disebut selubung
myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini
berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Bagian neurit ada yang
tidak dibungkus oleh selubung mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier
dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Macam-macam Neuron (Sel Saraf):
·
Saraf sensorik: adalah saraf
yang membawa rangsangan (impuls) dari reseptor (indra) ke saraf pusat(otak dan
sumsum tulang belakang).
·
Saraf motorik: adalah saraf
yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf pusat susunan saraf ke efektor
(otot dan kelenjar).
·
Saraf konektor: adalah saraf
yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari saraf sensorik ke saraf motorik.
Macam-macam Gerak:
Gerakan merupakan salah satu cara tubuh dalam
mengagapi rangsangan. Berdasarkan jalannya rangsangan (impuls) gerakan
dibedakan menjadi dua yaitu :
·
Gerak sadar
Gerak sadar atau
gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Pada
gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi
oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke
otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan
apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui
neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Contoh
gerak sadar misalnya : menulis, membuka payung, mengambil makanan atau
berjalan.
Skema gerak
sadar :
Rangsangan(Impuls)
--> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik --> Otak -->
Saraf motorik --> Efektor (Otot)
·
Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak refleks
adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan
gerakan ini tidak melewati otak namun hanya sampai sumsum tulang belakang.
Gerak refleks misalnya terjadi saat kita mengangkat kaki karena menginjak benda
runcing, gerakan tangan saat tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan saat
menghindari tabrakan dan lain sebagainya.
Skema gerak
refleks :
Rangsangan(Impuls)
--> Reseptor(Indra) --> Saraf sensorik--> Sumsum Tulang Belakang
--> Saraf motorik --> Efektor (Otot)
Organ-organ dalam Sistem Saraf
Sistem
saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem
saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf pusat terdiri dari:
Otak
Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis
selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater,
paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara
ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk
mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan yang terjadi pada selaput ini
dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak manusia
terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
·
Otak besar (cerebrum):
berfungsi
sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang
disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan
bergerak.
·
Otak kecil (cerebellum):
berfungsi
untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot ketika
kita bergerak.
·
Sumsum lanjutan: berfungsi sebagai pusat pengendali
pernapasan, menyempitkan pembuluh darah, mengatur denyut jantung, mengatur suhu
tubuh dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak disadari.
Sumsum Tulang
Belakang (medulla spinalis)
Sumsum
tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang
belakang juga dibungkus oleh selaput meninges.
Sumsum
tulang belakang berfungsi untuk:
·
menghantarkan
impuls dari dan ke otak,
·
memberi
kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
Sistem saraf tepi terdiri dari:
Sistem Saraf Somatis
Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar.
Proses yang dipengaruhi saraf sadar, yaitu memutuskan untuk menggerakkan atau tidak
menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.
Sistem saraf somatis terdiri dari:
a.
Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati
lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.
Jenis Saraf dan fungsi yang Terdapat pada Saraf Otak
(Kranial) adalah:
·
Saraf Olfaktori (asal impuls: selaput lendir hidung): berfungsi
sebagai Pembau
·
Saraf Optik (asal impuls: Retina mata): berfungsi sebagai
Penglihat
·
Saraf Okulomotor (asal impuls: Proprioseptor otot bola mata):
berfungsi sebagai Gerakan bola mata
·
Saraf Troklear (asal impuls: Proprioseptor otot bola mata /obliq
superior): berfungsi sebagai Gerakan bola mata.
·
Saraf Trigeminal (asal impuls: Otot kepala, wajah, rahang bawah, otot rahang): berfungsi
sebagai Gerakan otot mata yang menyebabkan ekspresi sensasi
pada gigi dan bagian kulit rahang serta gerakan rahang.
·
Saraf Abdusen (asal impuls: Proprioseptor otot bola mata rektus eksternal): berfungsi
sebagai Gerakan bola mata.
·
Saraf Fasial (asal impuls: Ujung pengecap di ujung lidah, wajah, bibir, dan kelopak mata):
berfungsi sebagai Otot wajah dan kelenjar ludah.
·
Saraf Auditori (asal impuls: Telinga dalam/ koklea): berfungsi sebagai Pendengaran.
·
Saraf Glosofaring (asal impuls: Ujung pengecap lidah belakang dan faring): berfungsi sebagai Sensasi, gerakan lidah dan faring,
·
Saraf Vagus (asal impuls: Alat-alat dalam/ jantung, paru-paru, lambung): berfungsi sebagai
Sensasi, gerakan pada jantung dan organ lain.
·
Saraf Asesorispinal (asal impuls: Alat-alat dalam/ jantung, paru-paru, lambung): berfungsi sebagai
Sensasi, gerakan pada jantung dan organ lain.
·
Saraf Hipoglosal (asal impuls: Otot lidah): berfungsi sebagai Gerakan lidah
b.
Saraf sumsum tulang belakang
(saraf spinal): berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot
rangka tubuh.
Sistem Saraf Autonom (tak sadar)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan
saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis.
Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot
perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua
macam yaitu Sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik. Sistem
saraf ini bekerja secara berlawanan
dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan
oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem
pengendalian ganda.
a. Sistem saraf simpatik
Fungsi dari
sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut :
·
Mempercepat denyut jantung.
·
Memperlebar pembuluh darah.
·
Memperlebar bronkus.
·
Mempertinggi tekanan darah
·
Memperlambat gerak peristaltis.
·
Memperlebar pupil.
·
Menghambat sekresi empedu.
·
Menurunkan sekresi ludah.
·
Meningkatkan sekresi adrenalin
b. Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf
parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan
dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik
berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik
akan memperlambat denyut jantung.
Sistem Saraf |
Sistem Saraf |
SISTEM INTEGUMEN
Seluruh
tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal
atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa
Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya,
organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam
manusia dari kontak luar.
Sistem
Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-repairing)
& mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh
dengan dalam tubuh).
Kulit
Keberadaan
kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang
berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti
bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi
kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan, getaran dan mendeteksi
perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang
untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah
barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut
berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Fungsi
kulit antara lain sebagai berikut:
·
mengeluarkan
keringat
·
pelindung
tubuh
·
menyimpan
kelebihan lemak
·
mengatur
suhu tubuh
·
tempat
pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang
mengandung ultraviolet.
Kulit
tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
a.
Epidermis
berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis
sering kita sebut sebagai kuit luar.
epidermis juga tersusun atas lapisan:
·
Melanosit,
yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel
pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan
mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis
anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH).
Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam
produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut.
·
Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag
turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan
merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel
Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.
·
Sel
Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
·
Keratinosit,
lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini
akan berganti setiap 3-4 minggu sekali.
Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar
keringat. Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet
yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk
pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi
dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat berfungsi untuk mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat berfungsi untuk mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Proses
Pembentukan Keringat:
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu
udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar.
Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena
pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah
penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air
bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar
keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting
untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
b.
Dermis
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu
lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen.
Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada
kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan
mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis menjadi tempat ujung saraf
perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar
palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot
penegak rambut (muskulus arektor pili).
Lapisan dermis juga ini mengandung
sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu, melawan infeksi, air menyimpan dan
suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga membantu
dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit.
Komponen dermis meliputi:
·
Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan
nutrisi ke kulit dan mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut
vitamin D dari kulit tubuh.
·
Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu
yang mengandung sel-sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan
kulit untuk melawan mikroba.
·
Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan
mengangkut air ke permukaan kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan
kulit.
·
Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit
tahan air dan melindungi terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
·
Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang
melampirkan akar rambut dan memberikan nutrisi pada rambut.
·
Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi
seperti sentuhan, nyeri, dan intensitas panas ke otak.
·
Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot
dan organ di tempat dan memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
·
Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan
membuat kulit merenggang. Hal ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan
dinding arteri.
c.
Subkutan atau Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar
berisi sel-sel lemak di dalamnya. Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf
tepi, pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel
lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak
mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus
adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai
bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai
mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan
terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Rambut
Rambut
adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh
di bawah dermis. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki
dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan
bibir.
Fungsi rambut yaitu:
·
Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata
melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung
(vibrissae).
·
Menyaring udara pada hidung.
·
Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
·
Pendorong penguapan keringat.
·
Indera peraba yang sensitif.
Kuku
Kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku
sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya
akan sulfur. Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal.
Bagian kuku terdiri dari:
Bagian kuku terdiri dari:
·
Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang
baru.
·
Dinding kuku: merupakan lipatan-lipatan kulit yang
menutupi bagian pinggir dan atas.
·
Dasar kuku: merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
·
Alur kuku: merupakan celah antar dinding dan
dasar kuku.
·
Akar kuku : merupakan bagian proksimal kuku.
·
Lempeng kuku : merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
·
Lunula: merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna
putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
·
Eponikium (kutikula): merupakan dinding kuku bagian
proksima, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
·
Hiponikium: merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah
kuku yang bebas (free edge) menebal.
Sistem Integumen |
SISTEM HORMON
Hormon
berasalah dari bahasa Yunani yaitu hormaein yang berarti
"memacu". Hormon diproduksi oleh kelenjar endokrin dan berfungsi
untuk mengatur metabolisme, perbembangan, pertumbuhan, reproduksi, dan tingkah
laku. Hormon dihasilkan dalam jumlah sedikit, tetapi memberikan pengaruh yang
sangat besar.
Hormon diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika kekurangan atau kelebihan suatu hormon, hal ini akan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti gigantisme (pertumbuhan raksasa), kerdil (tubuh tetap seperti layaknya anak-anak) dan lain sebagainya.
Fungsi hormon yaitu: mengatur kinerja tubuh
Hormon diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika kekurangan atau kelebihan suatu hormon, hal ini akan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti gigantisme (pertumbuhan raksasa), kerdil (tubuh tetap seperti layaknya anak-anak) dan lain sebagainya.
Fungsi hormon yaitu: mengatur kinerja tubuh
hormon
mengatur kinerja tubuh dengan cara sebagai berikut:
·
Menghantar
rangsangan dengan lambat.
·
Menghantar
rangsangan dengan teratur.
·
Rangsangan
dihantarkan melalui aliran darah
Kelenjar Hipofisis dan Hopitalamus
Kelenjar Hipotalamus memiliki peranan yang sangat
penting dalam sistem koordinasi manusia. Hipotalamus menghasilkan dua macam
hormon, yaitu releasing hormone, dan
inhibiting hormone. Releasing hormon berfungsi untuk memicu kelenjar
hipofisis mengeluarkan hormon-hormonnya, dan inhibiting hormone berfungsi untuk menghambat eksresi
hormon oleh kelenjar hipofisis.
Kelenjar hipofisis terdiri dari tiga, yaitu lobus anterior,
intermediat, dan poterior. Karena hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis
begitu banyak, kelenjar ini sering disebut dengan istilah “master of gland”.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis:
Hormon
|
Fungsi
|
Lobus Anterior
|
|
Hormon Pertumbuhan
|
Memicu pertumbuhan dengan meningkatkan pembentukan
protein di dalam sel.
|
Laktotropik hormone (LTH)
|
Merangsang produksi air susu.
|
Thyroid stimulating
hormone (LSH)
|
Mengatur eksresi hormon kelenjar tiroid.
|
Adrenocorticotropic
hormone (ACTH)
|
Mengatur eksresi hormon oleh kelenjar adrenal.
|
Follicle stimulating
hormone (FSH)
|
Pada wanita, hormon ini akan memicu perkembangan
foliker pada ovarium dan memicu pelepasan hormon estrogen.
Pada pria, hormon ini akan memicu testis untuk
menghasilkan sperma.
|
Luteinizing hormone (LH)
|
Pada pria, hormon ini akan menstimulasi sel
ineterstisial untuk menghasilkan hormon testosteron.
Pada wanita, hormon ini akan memicu ovulasi atau
pelepasan sel telur dari ovarium dan juga menstimulasi produksi hormon
progesteron.
|
Lobus Intermediat
|
|
Melanosit stimulating
hormone (MSH)
|
Mempengaruhi pigmentasi pada kulit.
|
Lobus Poterior
|
|
Antideuretik hormne (ADH) atau vasopressin
|
Menurunka volume urin dengan cara menyerap kembali
cairan dari ginjal dan meningkan tekanan darah.
|
Oksitosin hormone
|
Memacu kontraksi selama proses kelahiran dan
merangsang kelenjar susu agar memproduksi air susu.
|
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid atau gondok terletak di leher depan
dan terdiri atas dua lobus. Kelenjar tiroid mensekresikan dua hormon, yaitu
tiroksin yang berfungsi mengatur metabolisme tubuh, dan hormon kalsitonin yang
berfungsi untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah.
Hipertirioditisme atau kelebihan hormon tiroksin dapat
menyebabkan suhu tubuh tinggi, banyak berkeringat, penurunan berat badan, dan
tekanan darah tinggi. Kondisi seperti ini disebut morbus basedowi. Jika Hipertirioditisme
terjadi pada masa kecil, hal ini akan menyebabkan kretinisme (terhambatnya
pertumbuhan rangka dan perkembangan mental yang buruk atau keterbelakangan
mental). Seandainya terjadi masa pasa dewasa, akan menyebabkan miksoedem dengan
gejala laju metabolisme rendah, berat badan berlebih dan rambut rontok.
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid atau anak gondok menghasilkan parathormon.
Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan cara
meningkatkan pengambilan kembali kalsium dari gunjal, merengsang pembebasan
kalsium dari tulang keras sampai kadar kalsium dalam darah menjadi normal
kembali.
Kekurangan parathormon akan menyebabkan kontrasi
berlebihan pada otot rangka hingga kejang-kejang, dan jika erjadi kelebihan parathormon
akan menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah karena pembebasan
kalsium yang berlebihan.
Kelenjar Timus
Merupakan tempat menimbun hormon pertumbuhan, dan
ketika dewasa kelenjar ini tidak berfungsi lagi.
Kelenjar Pankreas
Pankreas merupakan kumpulan sel endokrin yang
mensekresikan dua macam hormon ke dalam sistem sirkulasi.
Sel-sel endokrin pankreas terdiri dair dua macam sel,
yaitu sel alfa dan sel beta. Sel alfa menghasilkan hormon glukagon yang
berfungsi untuk mengubah glikogen menjadi glukosa. Sel beta menghasilkan hormon
insulin yang berfungsi untuk mengubah glukosa atau gula darah menjadi glikogen
yang kemudian akan ditimbun di hati.
Kekurangan hormon insulin dapat menyebabkan diabetes
melliatus.
Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal terletak di atas setiap ginjal.
Kelenjar ini terdiri atas korteks adrenal dan medula adrenal. Hormon yang
dihasilkan korteks dan medula adrenal antara lain:
Hormon
|
Fungsi
|
Korteks Adrenal
|
|
Mineralokortikoid
|
Mengatur metabolisme mineral.
|
Glukokortikoid
|
Mengatur metabolisme glukosa.
|
Medula Adrenal
|
|
Adrenalin (epinefrin dan
noreepinefrin)
|
·
Mengubah glikogen menjadi
glukosa.
·
Menaikkan denyut jantung.
·
Memperlebar bronkiolus.
|
Kelenjar Kelamin (Ovarium dan Testis)
Kelenjar kelamin terdiri atas testis (pada pria) dan
ovarium (pada wanita). Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar kelamin:
Hormon
|
Fungsi
|
Testis
|
|
Mineralokortikoid
|
Mengatur metabolisme mineral.
Mendorong pertumbuhan sekunder seperti suara menjadi
besar, dada semakin bidang, tumbuh jenggot dan lain sebagainya.
|
Ovarium
|
|
Estrogen
|
Memicu ovulasi dan pertumbuhan sekunder wanita
seperti perkembangan payudara, pinggul membesar, berfungsinya ovarium dan
lain sebagainya.
|
Progesteron
|
Memicu pertumbuhan dinding uterus (rahim) sebagai
persiapan untuk ovulasi berikutnya.
|
Sistem Hormon |
Mekanisme Indera
Penglihatan dan Pendengaran
Fungsi Indera
Penglihatan:
·
Alis
Mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat.
·
Kelopak
Mata melindungi mata dari benturan.
·
Bulu
Mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan
kotoran.
·
Kornea
(selaput tanduk) berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata
yang lebih dalam.
·
Iris
(selaput) pelangi berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata.
·
Pupil
(anak mata) berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya cahaya ke dalam mata.
·
Lensa
mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
·
Retina
( selaput jala ) berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh
saraf mata ke otak.
·
Urat
saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke
otak.
·
Otot
mata berfungsi mengatur gerakan bola mata.
·
Kunjongtiva
berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.
·
Skrela
berfungsi melindungi bola mata.
·
Koroid
berfungsi memberi/mensuplai makanan pada mata.
Mekanisme
indera Penglihatan:
·
Sumber
cahaya Masuk ke mata melalui kornea
·
Kemudian
Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris
·
Dibiaskan
oleh lensa
·
Terbentuk
bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil
·
Sel-sel
batang dan sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik
·
Otak
membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
·
Obyek
terlihat sesuai dengan aslinya
Indera Penglihatan |
Fungsi
Indera Pendengaran:
Telinga
dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga
bagian tengah, dan telinga bagian dalam.
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga dan lubang telinga.
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga dan lubang telinga.
·
Daun
telinga berfungsi membantu memusatkan suara yang masuk ke lubang telinga
·
Lubang
telinga menyalurkan suara ke selaput gendang telinga.
Telinga
bagian tengah terdiri atas selaput gendang telinga dan tulang-tulang
pendengaran.
·
Selaput
gendang berfungsi menangkap suara dari lubang telinga.
·
Tulang-tulang
pendengaran berfungsi meneruskan getaran suara. Getaran suara
tersebut berasal dari selaput gendang menuju telinga bagian dalam.
Selain itu, pada telinga bagian tengah pun terdapat saluran yang
menghubung-kan telinga dengan pangkal tenggorokan. Saluran ini dinamakan
saluran Eustashius. Saluran ini berfungsi mengatur tekanan udara di dalam dan
di luar telinga tetap seimbang.
Telinga
bagian dalam terdiri atas rumah siput dan alat keseimbangan.
Rumah
siput memiliki sel saraf.
·
Rumah
siput berfungsi sebagai penerima getaran suara dari tulang pendengaran.
·
Getaran suara
yang diterima dikirim kan oleh sel saraf ke otak.
Mekanisme
indra Pendengaran:
·
Gelombang
bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga.
·
Getaran
ini akan diteruskan oleh ketiga tulang pendengaran ke jendela oval.
·
Getaran
struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam
saluran vestibulum.
·
Getaran
cairan tadi akan menggerakkan membran Reissner dan menggetarkan cairan limfa
dalam saluran tengah.
·
Perpindahan
getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basiler yang
dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani.
·
Perpindahan
ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.
·
Getaran
dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan
menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah.
·
Ketika
rambut-rambut sel menyentuh membrantektorial, terjadilah rangsangan (impuls).
·
Getaran
membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti
dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam
otak melalui saraf pendengaran
Indera Pendengaran |
Berbagai Sistem Organ Manusia dan Fungsinya
NO
|
SISTEM
|
FUNGSI SISTEM
|
ORGAN PENYUSUN
|
FUNGSI ORGAN PENYUSUN
|
1
|
Sistem
Pencernaan
|
menghancurkan
makanan yang dicerna, menyerap nutrisi dari makanan tersebut, serta membuang
sisa pencernaan
|
Rongga mulut:
|
Tempat
proses pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi
|
Gigi
|
Sebagai
alat pencernaan mekanis, gigi membantu memecah makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil.
|
|||
Lidah
|
Membantu
mencampur dan menelan makanan, dan sebagai alat perasa makanan.
|
|||
Kelenjar Ludah
|
Berperan
penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di
dalam mulut.
|
|||
Saluran pencernaan:
|
||||
Kerongkongan
|
sebagai
jalan bolus (Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di
dalam mulut oleh air liur ) dari mulut menuju lambung.
|
|||
Lambung
|
Sebagai
tempat menampung makanan dan tempat makanan dicerna secara mekanik
|
|||
Usus halus
|
Tempat
proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
|
|||
Usus besar
|
Untuk
menyerap air dan elektrolit dari sisa pencernaan dan menyimpan kotoran sampai
diekskresikan
|
|||
Rektum
|
Sebagai
tempat penampungan feses.
|
|||
Anus
|
Jalan
keluar feses
|
|||
Kelenjar pencernaan:
|
||||
Hati
|
Hati menghasilkan empedu sebagai
kelenjar eksokrin, tempat menyimpan cadangan lemak, glikogen, vitamin A, vitamin
B12, vitamin D, dan albumin, Hati bertugas mensintesis protein dari cairan
darah dan mampu menjadi bengkel sel darah merah yang rusak atau mati, sebagai
detoksifikasi zat-zat beracun di dalam pencernaan, menghasilkan enzim
arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan urea sehingga
menetralisasi racun di dalam tubuh.
|
|||
Pankreas
|
menghasilkan
beberapa enzim pencernaan makanan
|
|||
Kandung
empedu
|
Untuk
menyimpan empedu, yang disekresikan oleh hati sampai dibutuhkan untuk
pencernaan serta membantu dalam pencernaan lemak
|
|||
2
|
Sistem
pernapasan
|
Bertugas
untuk bernapas, yakni suatu kegiatan mengambil oksigen di udara dan
mengeluarkan karbon dioksida
|
Hidung
|
Alat pernapasan dan sebagai alat
indera penciuman bau
|
Faring (pangkal tenggorokan)
|
Menyediakan
saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan
minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk
suara percakapan.
|
|||
Laring
|
Menghasilkan
suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.
|
|||
Tenggorokan/ Trakea
|
Menyaring
udara yang kita hirup dan juga bercabang ke bronkus.
|
|||
Paru-paru
|
mentransfer
oksigen yang di hirup ke dalam darah untuk kemudian dialirkan ke seluruh
tubuh serta untuk mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh.
|
|||
Diafragma
|
Membantu
dalam respirasi
|
|||
3
|
Sistem
Sirkulasi:
|
Untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh, Untuk
mentranspor zat makanan ke jaringan tubuh, Untuk mentranspor produk-produk
yang tidak berguna, Untuk menghantarkan hormon dari satu bagian tubuh ke
bagian tubuh yang lain, memelihara lingkungan yang sesuai di dalam seluruh
cairan jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara
optimal.
|
||
Sistem
Peredaran Darah
|
Mensuplai oksigen dan sari makanan yang diabsorbsi
dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan tubuh, membawa gas sisa berupa
karbon dioksida ke paru-paru, mengembalikan zat sisa metabolisme ke ginjal
untuk di sekresikan, menjaga suhu tubuh, mendistribusikan hormon-hormon untuk
mengatur fungsi sel tubuh
|
Darah
|
Mengangkut
oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-jaringan dan paru-paru, mengangkut
bahan lainnya ke seluruh tubuh yaitu molekul-molekul makanan (seperti gula,
asam amino) limbah metabolisme (seperti urea), ion-ion dari macam-macam garam
(seperti Na+, Ca++,Cl–, HCO3–), dan hormon-hormon, mengedarkan panas dalam
tubuh,
berperan aktif dalam memerangi bibit penyakit.
|
|
Jantung
|
Memberikan
darah beroksigen ke seluruh organ tubuh melalui pembuluh darah
|
|||
Pembuluh
darah:
|
Mengangkut
darah dari jantung, mengangkut darah beroksigen ke seluruh tubuh, mengangkut
darah dari arteri ke kapiler, menguras darah dari kapiler ke dalam vena dan
bertukar oksigen, karbon dioksida, air dan garam antara tubuh dan jaringan
sekitarnya
|
|||
Pembuluh nadi
|
Membawa darah dari jantung menuju kapiler untuk
diedarkan ke organ dan jaringan tubuh
|
|||
Pembuluh vena
|
Membawa darah ke arah jantung.
|
|||
Pembuluh kapiler
|
Untuk
pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan-bahan lainnya
antara darah dan cairan interstisial
|
|||
Sistem Peredaran Getah Bening
|
Membantu
tubuh untuk melawan infeksi yang menyerang serta mengambil kelebihan cairan
limfa dan mengembalikannya pada darah
|
Cairan limfa
|
Mematikan
kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh
|
|
Pembuluh
limfa
|
Pembuluh
limfa kanan berfungsi menampung cairan limfa yang berasal dari daerah kepala,
leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan.
Pembuluh
limfa kiri berfungsi menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala,
leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah.
|
|||
Kelenjar limfa
|
Menghasilkan
sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut
|
|||
Limpa
|
Tempat
penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman penyakit, pembentukan sel
darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah
mati.
|
|||
4
|
Sistem
Pengeluaran: ekskresi
|
Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari
dalam tubuh, Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh,
Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal
|
Kulit
|
Mengeluarkan
keringat. serta menghasilkan minyak melalui kelenjar minyak
|
Hati
|
mengeluarkan
racun dari dalam tubuh, mencerna obat, menyaring darah, mensekresi bilirubin,
serta memproduksi protein untuk pembekuan darah.
|
|||
paru-paru
|
Mengeluarkan
ekskret yang berupa gas karbondioksida dan uap air
|
|||
Ginjal
|
Mengeluarkan
limbah dan mengatur keseimbangan elektrolit
|
|||
Ureter
|
bertanggung
jawab untuk membawa urin dari ginjal ke kandung kemih
|
|||
Kandung
kemih
|
Untuk menyimpan urin yang diproduksi
oleh ginjal dan mengeluarkan dari tubuh
|
|||
Uretra
|
Untuk wanita: Sebagai saluran untuk urine
Untuk Pria: Sebagai saluran untuk urine dan
spermatozoa
|
|||
5
|
Sistem
gerak:
|
|||
Sistem
Rangka
|
Memberi
Bentuk Tubuh, Menopang dan
Menegakkan Badan, melindungi
organ-organ dalam yang bersifat lunak, Tempat Melekatnya Otot (Daging), alat gerak pasif
|
Rangka
kepala
|
Membentuk
wajah dan melindungi otak
|
|
Rangka
badan
|
Memberi
Bentuk Tubuh, Menopang dan
Menegakkan Badan, melindungi
organ-organ dalam yang bersifat lunak
|
|||
Rangka
anggota gerak meliputi tulang-tulang tangan dan kaki
|
Berfungsi
untuk bergerak seperti, berjalan, berlari, memegang benda dan sebagainya
|
|||
Sistem Otot
|
Fungsi
utama mereka adalah gerakan, baik sengaja dan tidak sengaja (alat gerak aktif), dan mereka
juga mendukung tubuhnya, membantu menjaga postur.
|
Serabut
|
Berperan dalam aktivitas kontraksi
|
|
Tendon
|
menghubungkan
otot ke tulang
|
|||
6
|
Sistem reproduksi
|
untuk menghasilkan keturunan dengan tujuan untuk mempertahankan
jenisnya
|
Pada
Pria:
|
|
Testis
|
Menghasilkan
sperma dan hormon testosteron
|
|||
Epididimis
|
Untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan
sperma
|
|||
Vas deferens
|
Untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis/
kantung semen atau mani.
|
|||
Uretra
|
Membawa
sperma ke luar tubuh
|
|||
Tubulus
recti
|
Tempat
bermuaranya saluran dari tubulus seminiferus
|
|||
Penis
|
Alat
untuk melakukan reproduksi (menyalurkan sel sperma)
|
|||
Skrotum
|
Untuk
alat pembentukan sperma.
|
|||
Pada
Wanita:
|
||||
Ovarium
(indung telur)
|
Menghasilkan
sel telur (ovum) dan hormon (estrogen dan progesteron)
|
|||
Oviduk/ tuba falopi / saluran telur
|
Untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus
|
|||
Uterus (kantung peranakan) atau rahim
|
Sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi,
menerima
pembuahan ovum yang tertanam ke dalam endometrium dan dapat makanan dari pembuluh darah, tempat tumbuh dan
berkembangnya janin
|
|||
Vagina
|
Penghubung
rahim ke bagian luar tubuh, menghasilkan berbagai macam sekresi
|
|||
Vulva
|
Sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai
pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi
|
|||
Leher
rahim (serviks)
|
Membantu
perjalanan sperma dari vagina menuju ke rahim
|
|||
7
|
Sistem saraf
|
Mengkoordinasi
gerak dan tanggapan terhadap rangsang
|
Otak
|
sebagai
pusat kegiatan-kegiatan yang
disadari, untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja
otot-otot ketika kita bergerak
|
Sumsum
tulang belakang
|
Menghantarkan
impuls dari dan ke otak, memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks
|
|||
8
|
Sistem
integumen
|
Berfungsi
menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.
|
Kulit
|
Mengeluarkan keringat, pelindung tubuh,
menyimpan kelebihan lemak, mengatur suhu tubuh, tempat pembuatan vitamin D
dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
|
Rambut
|
Melindungi kulit dari pengaruh buruk, Menyaring
udara pada hidung, pengatur suhu, Pendorong penguapan keringat
|
|||
Kuku
|
Melindungi
ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh
|
|||
9
|
Sistem
Hormon/ endokrin
|
mengatur
fungsi organ,mengendalikan
proses pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, kekebalan, dan pola hidup
manusia sekalipun
|
kelenjar
penghasil hormon:
|
Mengatur
kinerja tubuh, menghasilkan hormon-hormon yang berguna bagi tubuh.
|
Kelenjar Hipotalamus
|
Berfungsi
untuk mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofisa
|
|||
Kelenjar Hipofisis
|
Berfungsi
sebagai pengatur kegiatan kelenjar lainnya
|
|||
Kelenjar Tiroid
|
Menghasilkan
hormon tiroksin yang berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan
pengaturan suhu tubuh
|
|||
Kelenjar Paratiroid
|
Menghasilkan
susunan hormon parathormon sebagai pengatur kandungan fosfor dan kalsium
dalam peredaran darah
|
|||
Kelenjar Timus
|
Menghasilkan
timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
Menghasilkan
hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan
|
|||
Kelenjar Adrenal
|
Menghasilkan
hormon adrenalin yang mengatur detak jantung
|
|||
Kelenjar Pankreas
|
Menghasilkan
hormon insulin sebagai pengatur kadar gula darah
|
|||
Kelenjar Ovarium
|
Menghasilkan
Hormon estrogen yang berfungsi menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita, seperti tumbuh buah dada, ukuran pinggul, siklus menstruasi dan lain
sebagainya
Menghasilkan
Hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertahankan identitas kelamin
sekunder pada wanita sekaligus menyiapkan dinding kokoh pada uterus yang
berperan sebagai penyangga bayi di rahim.
|
|||
Kelenjar Kelamin Pria (Testis)
|
Menghasilkan
hormon Testoteron berfungsi menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder
sekaligus memeliharanya
|
|||
10
|
Sistem
Penglihatan/ Mata
|
untuk melihat
|
Organ Luar:
|
|
Bulu Mata
|
melindungi mata dari benda asing, misal debu, pasir, dll
|
|||
Alis Mata
|
melindungi mata dari keringat dari dahi
|
|||
Kelopak Mata
|
melindungi bola mata bagian depan dari benda-benda asing dari luar
|
|||
Kelenjar Lakrima
|
Menghasilkan air mata untuk membasahi mata yang beguna menjaga kelembapan
mata, membersihkan mata dari debu dan membunuh bibit penyakit yang masuk
kedalam mata
|
|||
Organ Dalam:
|
||||
Kornea
|
bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber
cahaya
|
|||
Sklera
|
melindungi
bola mata
|
|||
Pupil
|
menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam
|
|||
Iris
|
diafragma
untuk mengatur ukuran pupil
|
|||
Lensa
mata
|
membentuk
bayangan benda yang dilihat
|
|||
Retina
|
Sebagai
layar penangkap bayangan benda yang dilihat
|
|||
Saraf
mata/ saraf optik
|
meneruskan
rangsangan ke otak
|
|||
Otot
mata
|
menggerakkan
bola mata
|
|||
11
|
Sistem
Pendengaran/ Telinga
|
berguna untuk mendengar
|
Daun
telinga
|
membantu
mengarahkan bunyi atau suara yang masuk ke lubang telinga yang kemudian
diteruskan ke gendang telinga
|
Lubang
Telinga
|
menangkap
suara atau bunyi yang ada disekeliling kita
|
|||
Gendang
Telinga
|
menerima
dan meneruskan getaran-getaran suara menuju ke tulang pendengaran.
|
|||
3 Tulang
Pendengaran, yaitu martir (malleus), landasan (incus) dan
sanggurdi (stapes)
|
yang
disampaikan dari gendang telinga, getaran-getaran suara ini akan diteruskan
oleh masing-masing tulang pendengaran ini secara berurutan dari martir ke
landasan sampai sanggurdi yang kemudian diteruskan ke rumah siput (klokea).
|
|||
Saluran
Eustachius
|
menghubung-kan
ruang telinga bagian tengah sampai kebelakang faring. Saluran ini akan
tertutup dalam kondisi biasa, dan mulai terbuka ketika kita sedang mengunyah
makanan atau sedang menguap
|
|||
Tulang Labirin
|
rongga
yang dilapisi periosteum
|
|||
Rumah
Siput
|
Penerima
getaran suara dari tulang pendengaran dan alat keseimbangan
|
0 komentar:
Posting Komentar