INi dia 8 cara  mengobati patah hati:
1.Berhenti memikirkan si dia, don’t be alone!
 
Jangan
 buang-buang  waktu memikirkan seseorang yang saat ini kemungkinan besar
 sedang  berbahagia bersama orang lain, dan sama sekali tidak  
memikirkanmu
 
Alihkan pikiran dan fokusmu kepada hal lain. Ujian yang di depan mata, misalnya. Sediakan dirimu 100 persen untuk siap men-support
  keluargamu: papa, mama, kakak, atau adikmu.Habiskan lebih banyak waktu
  dengan teman-teman. Sebisa mungkin lawan keinginan untuk bersendirian 
 yang akan membuatmu lebih nelangsa.
2. Singkirkan semua kenangan
 
Jangan
 simpan kartu  ucapan, hadiah-hadiah (kecuali kalau mahal kali ya, 
dibuang sayang… di  jual aja kali ya? Hehehe), apalagi fotomu berdua si 
dia. Singkirkan.  Terserah untuk sementara waktu atau dibuang hingga 
hilang dari hidupmu  selamanya. 
 
Termasuk
  kaset-kaset yang menyisakan kenangan bersamanya. Semakin sedikit hal  
yang mengingatkanmu padanya, semakin cepat kemungkinan hatimu pulih.
 
Mudah-mudahan
 saja  tidak ada anggota keluargamu yang wajahnya mirip si dia ya? Kalau
  ya…repot juga, hehehe.Termasuk kaset-kaset yang menyisakan kenangan  
bersamanya. Semakin sedikit hal yang mengingatkanmu padanya, semakin  
cepat kemungkinan hatimu pulih.Mudah-mudahan saja tidak ada anggota  
keluargamu yang wajahnya mirip si dia ya? Kalau ya…repot juga, hehehe.
3.Pikirkan kekurangannya!
 
Jika sekali-kali terlintas kenangan betapa baiknya dia, betapa manisnya, betapa perhatiaannya… stop! Hentikan pemikiran yang membuatmu semakin merasa sedih karena kehilangan dia.
 
Sebaliknya pikirkan kekurangan-kekurangannya. Saat dia memperlakukanmu dengan tidak baik, mungkin bersikap cuek
  padamu di depan teman-temannya, atau saat kamu sakit dan dia tidak  
peduli. Atau sikapnya yang kurang santun terhadap keluargamu. Lihat juga
  bagaimana tidak berperasaannya dia ketika memutuskan hubungan 
denganmu.  Apalagi jika ternyata alasannya adalah karena menemukan cewek lain yang lebih oke. O-ow… C’mon Galz, kamu layak mendapatkan yang lebih baik.
 
Kumpulkan
  kekurangan-kekurangannya yang lain. Apakah dia tidak berprestasi di  
sekolah? Apakah dia lebih memedulikan teman-teman genknya dari pada  
kamu? Apakah dia tidak memiliki tujuan dalam hidup? Cita-cita? Malas?  Cepat menyerah? Tidak punya keberanian? Apakah dia pernah meminum  alcohol atau bahkan pemakai drugs? Ugh…
 
Garis bawahi satu hal: This is not my loss…it’s his! Bukan kamu yang rugi dengan selesainya hubungan kalian, tetapi dia.
4.Bergeraklah…do it something!
 
Bergerak,
 jangan  diam. Lakukan sesuatu, jangan melamun.Dalam keadaan diam dan 
melamun ,  kesedihan akan terasa berlipat-lipat. Jadi, buang rasa 
enggan, dan hupp…  bangkit deh dari tempat tidur, dan lakukan 
sesuatu. Mungkin membenahi  kamarmu. Atau beres-beres rumah. Menata 
ulang ruang tamu atau ruang  makan. Mungkin juga merapikan kebun kecil 
di depan rumahmu (pastikan  kebun milik sendiri yang kamu kutak-kutik, 
jangan kebun orang, hehehe)
 
Balas surat-surat  dari teman. Selesaikan kewajiban-kewajiban yang selama ini tertunda.  Susun ulang album fotomu.
 Bongkar koleksi pakaianmu di lemari. Atau  barang-barang lama yang 
nyaris tidak pernah dipakai lagi. Kamu bisa juga  hubungi teman-teman 
dan ajak mereka mengumpulkan barang-barang tidak  terpakai. Kenapa nggak
 membuat bazar sosial dari benda-benda  bekas yang terkumpul itu? 
Dananya bisa kamu sumbangkan kepada anak-anak  yatim, atau mereka yang 
membutuhkan. Yakin deh, berbuat baik bagi orang  lain, akan membuat 
perasaanmu menjadi lebih baik.
5.Lakukan hal-hal yang nggak kamu banget!
 
Coba deh melakukan beberapa hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Entah karena nggak terpikir, entah karena kamu malu dan nggak berani. Misalnya saja, kenapa nggak ajak teman baikmu karaokean bareng. Nggak perlu ke klub karaoke, cukup dirumah aja. Sebelumnya bisa minta maaf sama nyokap, bokap,  adik, kakak, kalau hari ini mereka harus mendengar suaramu lebih dari  biasanya. Putar CD-CD nasyeed pilihan. Atau beli VCD senam yang kamu  bisa ikuti gerakannya.
 
Kalau kamu suka masak, kenapa nggak mencoba resep dari koran atau majalah dan bereksperimen di dapur. Melakukan hal-hal yang kamu nggak
  sukai akan memeras banyak pikiranmu, dan membuatmu sibuk, ketimbang  
melakukan hal-hal yang kamu sukai. Meski keduanya boleh dicoba. Apa pun 
 yang bisa membuat perasaanmu lebih baik.
 
6.Jika kamu terlalu sedih…..
Jika kamu terlalu sedih, kamu boleh menangis, menulis puisi atau diary berlembar-lembar. Tapi berjanjilah satu hal...kasih deadline untuk
  kesedihanmu. Tiga harikah atau seminggukah. Jangan lebih dari itu.  
Kalau perlu buat hukuman jika kamu larut dalam kesedihan melebihi  
kontrak yang sudah kamu buat dengan dirimu sendiri.
7.JANGAN!!!
 
Sesedih apa pun itu, jangan melakukan hal-hal yang merusak dirimu sendiri. Rugi banget. Kamu korban dan nggak
  perlu menjadi lebih parah. Percayalah, menyakiti diri sendiri apalagi 
 jika berusaha bunuh diri tidak akan membuat dia kembali padamu. Sikap  
ini justru akan membuat sedih orang-orang yang sungguh sayang dan  
mencintaimu. Ingat, mereka bukanlah pihak yang harus kamu hukum dengan  
keputusan nekadmu!
8.Kembali kepada Dia
Kenapa nggak
  jadikan momen patah hatimu sebagai bentuk hijrah dan pendekatan 
kembali  kepada Sang Pencipta? Dia yang seumur hidupmu tidak pernah  
meninggalkanmu sedikit pun. Dia yang kepadannya kamu sudah banyak  melakukan kesalahan.
 
Gunakan
 salat dan  ibadah sebagai momen menenangkan diri. Sesungguhnya hanya 
dengan  mengingat Allah hati menjadi tenteram. Jangan pernah kehilangan 
 kepercayaan kepadaNya. Terima apa yang terjadi dengan ikhlas.  
Mudah-mudahan Allah memaafkan kesalahanmu, dan memberi ganti sosok yang 
 lebih baik. Pada waktunya nanti. InsyaAllah.
 
Sedikit tips di atas mudah-mudahan membantu ya untuk mengatasi patah hati dan nggak lagi terjebak olehnya.









0 komentar:
Posting Komentar