Sejarah hari valentine ini ternyata tidak semua orang tahu, bahkan banyak yang sering merayakannya sebagai hari kasih sayang sekalipun tidak tahu sejarah valentine,
dan selama ini hanya ikut-ikutan saja. Benarkan valentine dan
sejarahnya benar-benar mewakili rasa cinta kasih? untuk selengkapnya
kita simak saja sejarah valentine.
Sejarah Valentine Versi 1
Valentine
adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di
kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal
kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki
pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung
di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para
pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin
meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius
marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide
gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka
akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya
pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat
tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St.
Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan
para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini
akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun
ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel
kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam,
ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut
berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia
dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal
kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah
dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan
bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah
satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri
penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk
mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali.
Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St.
Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.
Pada
hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14
Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri
menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia
menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.
Pesan itulah yang
kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di
berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang.
Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai
pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang
berusaha mengenyahkan cinta.
Sejarah Valentine Versi 2
Menurut
Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga
martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:
- Pastur di Roma
- Uskup Interamna (modern Terni)
- Martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan
antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine)
tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa
sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun
hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo
Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja
menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan
pada tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali
dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St.
Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim
ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia.
Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada
tahun 1836.
Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine
(14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan
dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa
yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan
mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini
dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari
sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang
asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda
saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sejarah Valentine Versi 3
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis
adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai
bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk
kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan
bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on Seynt Valentyne’s day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus)
Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)
Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine
yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah
British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda
mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di
antaranya bercerita bahwa:
- Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
- Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan gugurnya sebagai martir.
Sejarah Valentine Versi 4
Menurut
tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari
dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan
kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus? itu
bokap-nye hercules.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya
Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan
setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual
penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada
dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di
jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh
siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan
ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.
0 komentar:
Posting Komentar