ASKEB VAGINA KANDIDIASIS
ASKEB VAGINA KANDIDIASIS
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunianya penulis makalah yang berjudul ASUHAN KEBIDANAN “Nn Z” Go Pooooo PADA GANGGUAN REPRODUKSI VAGINITIS KANDIDIASIS dapat rampung tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih penulis haturkan pada dosen pembimbing mata kuliah dokumentasi kebidanan IBU RISKY DWI YANTI YUNITA, S.Psi.Amd Keb berkat petunjuk dan arahan beliau penulis makalah ini dapat diterima oleh khalayak luas. Tak lupa ucapan terimakasih penulis kepada rekan-rakan yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Tentunya dalam kenyataannya penulis makalah ini ada banyak kesalahan, untuk itu saran dan kritik pembaca sangat penulis perlukan guna penyusunan makalah berikutnya agar menjadi lebih baik.
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NONA “Z” Go Pooooo PADA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI VAGINA KANDIDIASIS.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEBIDANAN NONA “Z” Go Pooooo
DENGAN VAGINITIS KANDIDIASIS
A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
a. Vaginitis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit ataupun jamur.
b. Vaginitis kandidiasis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit, ataupun jamur.
(Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, SpoG). (Halaman 406)
c. Vaginitis Kandidiasis Merupakan penyakit infeksi pada organ vagina dimana terjadi perubahan PH Asam basa sehingga kondisi yang tidak seimbang ini menyebabkan flora normal menjadi patogen dan memudahkan biakan jamur kandida albikan.
ASUHAN KEBIDANAN
NONA “Z” USIA 19 TAHUN DENGAN VAGINITIS KANDIDIASIS
No Registrasi : 7854 Jam : 17.00 Wib
Tanggal Periksa : 07-01-2010 Tempat : BPS MAYA
SRONO-CLURING
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
1. Identifikasi
Nama pasien : NONA “Z” Nama orang tua : Tn “I”
Umur : 19 tahun Umur : 43 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMP
Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Buruh Tani
Alamat : Srono Alamat : Srono
2. Kunjungan Saat ini
a. Kunjungan Pertama : Tanggal 07-01-2010
b. Kunjungan Ulang : Tanggal 08-01-2010
3. Keluhan Utama
Pasien mangalami keputihan kental bergumpal, berwarna kekuning-kuningan terasa sangat gatal sejak 5 hari yang lalu, tidak banyak, tidak perlu memakai pembalut. Mulai kemarin timbul panas badan (demam).
4. Riwayat Perkawinan
Pasien belum nikah
5. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 12 tahun
Siklus : 29 hari teratur
Lama : 5 hari
Banyak : 2 x ganti pembalut perhari
Flour albus : Sehari sebelum menstruasi dan 2 hari setelah
menstruasi selesai, tidak gatal tidak bau.
Sifat : Encer, segar
Bau : Anyir
Dismenore : Ada pada hari pertama menstruasi
Warna : Merah segar
6. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu.
Perkawinan Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Ke Usia Jenis Ponol tempat Peny BBL ♀∕♂ Usia penyu ASI
B E L U M
K A W I N
7. Riwayat Kontrasepsi
Pasien mengatakan Belum pernah menggunakan atau metode kontrasepsi.
8. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit berat seperti hipertensi, DM, jantung, TBC, atau penyakit kelamin lain.
b. Riwayat penyakit keturunan
Pasien mengatakan tidak ada keluhan yang pernah diderita seperti hipertensi, DM , jantung, TBC, atau penyakit kelamin lain.
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan mengalami keputihan kental bergumpal, warna kekuning-kuningan, terasa sangat gatal sejak 5 hari yang lalu, tidak banyak, tidak perlu memakai pembalut, mulai kemarin timbul panas badan (demam).
9. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola Nutrisi Makan Minum
Frekuensi 3 x sehari ±8 gelas/hari
Macam nasi, sayur, lauk air putih, teh
Jumlah 1 porsi habis 1 gelas
Keluhan - -
b. Pola Eliminasi BAB BAK
Frekuensi 1 x/hari 4-5x/ hari
Warna kuning kuning
Bau khas khas
Konsistensi lunak encer
Keluhan - -
c. Pola Aktifitas
Kegiatan sehari-hari : Pasien sebagai kasir toko, bekerja 8 jam/ hari
Istirahat : Siang = tidak pernah
Malam = 7 jam
Sexsualitas : Pasien mengatakan belum pernah berhubungan
intim hanya pernah ciuman dan berpelukan dengan pacar serta oral sex dengan pacar.
d. Kebersihan Diri
- Mandi 2 x / hari
- Membersihkan alat kelamin saat mandi, setelah BAB, BAK
- Menggunakan sabun pembersih wanita saat membersihkan genetalia eksternal.
- Membilas genetalia eksternal dari arah bawah keatas sapai simpisis
- Kebiasaan mengganti pakaian dalam setelah mandi
- Jenis pakaian dalam terbuat dari katum
e. Pola Kebiasaan
10. Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a. Pengetahuan pasien tentang penyakit yang diderita saat ini
- Menurut pasien keputihan yang dialami tidak normal seperti biasa
b. Pengetahuan pasien tentang kesehatan reproduksi
- Menurut pasien keputihan normal adalah pada saat menjelang dan setelah menstruasi,putih, tidak bau, tidak gatal.
c. Ketaatan beribadah
- Pasien mengatakan taat menjalankan sholat 5 waktu tidak pernah bolong dan menutup aurat.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Komposmentis
c. TTV
TD : 110/80 mmHG
Nadi : 87x /menit
RR : 16x /menit
Suhu : 38,2 0C
d. Tinggi badan : 160 cm
e. Berat badan : 55 kg
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inpeksi
- Wajah : Tidak ada hiperpegmentasi, simetris, tidak ada
oedema.
- Mata : Simetris, sklera putih, konjungtifa merah muda.
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada gangguan
penciuman.
- Mulut : Bibir merah muda, lembab, tidak ada stomatitis, tidak
ada caries.
- Telinga : (pasien mengenakan jilbab), nampak simetria, tidak
ada gangguan pendengaran dari luar.
- Leher : Tidak ada pembesaran pada vena jugularis dan
kelenjar tiroid.
- Payudara : Tidak ada benjolan, simetris.
- Abdomen : Tidak ada pembesaran, simetris.
- Ekstrematas atas atau bawah : Reflek pafela +/+.
- Genetalia luar
Varises : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
Kelenjar Bartolini : tidak ada peradangan
Pengeluaran : Flour Albus : kental kekuning-kuningan
- Genetalia dalam : Dilihat membran putih pada vagina.
- Anus : Tidak ada himoroid
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar
tiroid.
Payudara : Tidak ada benjolan, simetris.
Abdomen : Tidak ada pembesaran, simetris.
c. Auskultasi : Tidak dilakukan
d. Perkusi : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang
Tes darah : tidak dilakukan
Pemeriksaaan swab vagina
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Nona “Z” Go Pooooo dengan Vaginitis kandidiasis
Ds : Pasien mengatakan mengalami keputihan kental bergumpal, warna
kuning-kekuningan, gatal, sejak 5 hari yang lalu, tidak banyak tidak
perlu memakai pembalut demam mulai kemarin.
Do :
a. TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 87 x 1 mnt
RR : 16 x 1 mnt
Suhu : 38,2 0C
BB : 55 kg
TB : 160 cm
b. Terdapat membran putih pada diniding vagina Keputihan kental bersimpal, renam, merah.
Masalah : Cemas dengan keputihan yang tidak normal seperti biasanya.
Ds : Pasien mengatakan keputihan kental bergumpal, gatal, warna kuning
sejak sejak 5 hari yang lalu, tidak bau, tidak perlu pakai pembalut.
Do : - Nona nampak cemas ditandai dengan dengan nona menanyakan terus
pada Bidan apakah penyakitnya berbahya.
- Nona nampak gelisah karena celana dalamnya basah terus sehingga aktifitasnya tidak nyaman.
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Infeksi Organ genetalia interna.
IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
a) Mandiri
- KIE tentang kemungkinan penyebab keputihan
- Penanganan demam dikarenakan infeksi
b) Kolaborasi
- Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemeriksaan laboratorium
c) Merujuk
- saat ini tidak ada
V. INTERVENSI
Dx : Nona “Z” Go Pooooo dengan Vaginitis Kandidiasis.
a. Jelaskan keadaan pasien sekarang
R/ Pasien mengerti gangguan yang sedang dialami dan lebih kooperatif dalam pengobatan lebih lanjut.
b. Beri KIEM kepada pasien bahwa keputihan merupakan salah satu indikasi infeksi organ reproduksi. Penyebab kemandulan.
R/ Pasien memahami dan menginginkan dirinya sembuh.
c. Jelaskan kepada pasien bahwa keputihan yang dialami Belum diketahui penyebabnya.
R/ Pasien mau untuk pemeriksaan laboratorium
d. Jelaskan Prosedur swab vagina dan mendapatkan informed konsent.
R/ Pasien mengerti dan mau dilakukan pemeriksaan swa vagina
e. Lakukan swab vagina
R/ Apusan vagina bahan pemeriksaan
f. Beri antibiotik dan penurunan panas
R/ Mengobati demam karena infeksi
g. Anjurkan pasien menjaga kebersihan genetalia luar
R/ Mengurangi kemungkinan infeksi yang lebih berat lagi
h. Ajarkan pasien merawat genetalia luar dengan benar
R/ Pasien tahu merawat genetalia luar sehingga infeksi genetalia dapat dicegah.
i. Jelaskan tanda-tanda infeksi pada pasien
R/ Pasien lebih kooperatif akan tanda infeksi sehingga bisa cepat melaporkannya kepada bidan.
j. Minta pasien datang besok sore dengan membawa hasil swab vagina
R/ Bidan dapat mengetahui hasil swab vagina dan dapat melakukan intervensi lebih lanjut.
Masalah : Cemas, dengan keputihan yang tidak biasa.
1. Jelaskan pada Px bahwa keputihan yang dialami tidak membahayakan.
2. Diajurkan untuk kontrol rutin agar cepat sembuh.
VI. IMPLEMENTASI
Dx : Nona “Z” Go Pooooo dengan vaginitis kandidiasis
Masalah : Nona tampak cemas dan gelisah dengan keputihan yang tidak biasa.
a. Menjelaskan kepada pasien sekarang bahwa dia menderita keputihan tidak biasa.
b. Beri kiem kepada pasien bahwa keputihan merupakan salah satu indikasi infeksi organ reproduksi yang dapat mengakibatkan kemandulan bila tidak diobati dengan tapat.
c. Menjelaskan kepada pasien bahwa keputihan yang dialami belum diketahui penyebabnya sebelum ada tes laboratorium sehingga perlu dialakukan pemeriksaan swab vagina.
d. Menjelaskan prosedur pemeriksaan swab vagina dan mendapatkan informed konsent pasien, yakni pasien dalam posisi liototomi, dilakukan apusan vagina dengan kapas lidi dan dimasukkan dalam cairan Nacl 2 ml.
e. Melakukan pemeriksaan swab vagina dan menyerahkan Specimen kepada pasien untuk dikirim ke laboratorium.
f. Menganjurkan pasien menjaga kebersihan genetalia luar dengan membasuhkan dari depan kebelakang dalam 1 arah setelah BAB, BAK dengan sabun mengganti CD minimal 2 x / hari.
g. Menganjurkan untuk tidak tiap hari menggunakan sabun pembersih kelamin, cukup 3x / minggu.
h. Mengajarkan pasien merawat genetalia dengan benar yaitu dengan membasuh tangan dengan sabun sebelum menyentuh genetalia, membersihkan genetalia dari depan (simpisis) sampai kebelakang (periotonium) lakukan dalam 1 arah.
i. Memberi obat antibiotik dan obat penurun panas.
j. Menjelaskan tanda-tanda infeksi serta meminta pasien kembali besok sore membawa hasil tes swab vagina kepada pasien.
Masalah : - Nona “Z” cemas ditandai dengan menanyakan terus kepada bidan
apakah penyakitnya berbahaya.
- Nona “Z” tampak gelisah dikarenakan CD basah terus sehingga aktifitasnya tidak nyaman.
VII. EVALUASI
Dx : Nona “Z” Go Pooooo dengan Vagina Kandidiasis
S : Pasien mengatakan mengalami keputihan kental bergumpal, warna
kekuning-kuningan, gatal, sejak 5 hari yang lalu, tidak banyak tidak perlu menggunakan pembalut demam mulai kemarin.
O : TTV
a. TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 87 x 1 mnt
RR : 16 x 1 mnt
Suhu : 38,2 0C
BB : 55 kg
TB : 160 cm
b. Terdapat membran putih pada dinding vagina : Renau merah, bintik-bintik merah.
A : Nona “Z” Go Pooooo dengan vaginitis kandidiasis, usia 19 tahun.
P : Intervensi dialnjutkan
Anjurkan pasien membawa spacimen swab vagina besok ke laboratorium.
Anjurkan pasien merawat dan menjaga kebersihan daerah kelamin.
Beri taplet antibiotik dan penurunan panas.
Anjurkan pasien datang lagi besuk tanggal 08-01-10 jam : 17.00
Masalah : Cemas, dengan keputihan yang tidak biasa.
1. Jelaskan pada Px bahwa keputihan yang dialami tidak membahayakan.
2. Diajurkan untuk kontrol rutin agar cepat sembuh.
Catatan perkembangan tanggal 08-01-10 jam 17.00 wib
Diagnosa : nona “Z” Go Pooooo usia 19 tahun dengan vaginitis kandidiasis.
S : Pasien mengatakan sudah mendapatkan hasil dari laboratorium dan masih
keputihan.
O :
1. Keadaan umum : baik
Kesadaran : Komposmetis
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x 1 mnt
RR : 18 x 1 mnt
Suhu : 37,2 0C
BB : 55 kg
TB : 160 cm
2. Hasil tes swab vagina tanggal 07-01-10 jam 20.00 wib
Gram positiv : Basil (-)
Gram negatif : Basil (+)
Lukosit (+)
Epitel (+)
Jamur (+)
A :
Nona “Z” Go Pooooo, usia 19 tahun dengan vaginitis kandidiasis.
P :
1. Jelaskan pada pasien bahwa keputihan tersebut dikarenakan infeksi jamur.
2. Lakukan kolaborasi dengan dokter guna pemberian anti jamur dan antibiotik.
3. Beri penjelasan tips mengurangi keputihan
4. Minta pasien untuk kontrol jika obat telah habis dan meuncul gangguan lagi.
I :
1. Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien mengalami keputihan karena infeksi jamur kendida albika.
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti jamur dan anti biotik. Metronodajole 500 mg 3x 1 / hari, Doxyclin 100 mg 2x /hari.
3. Memberikan tips mengurangi keputihan : manggunakan sabun pembersih kewanitaan 3x / mg, pilih PH 3,5 – 4,2. Tidak memakai bedak pada organ kewanitaan, menggunakan celana dalam yang kering, bahan katun, memilah pakaian luar yang longgar seperti rok atau celana bahan dasar seperti non jeans, mengganti pembalut min 3x / hari saat mens.
E :
1. Pasien mengatakan bersedia meminum obat yang telah disediakan.
2. Pasien mengatakan akan menerapkan tips yang telah diberikan.
3. Pasien bersedia melakukan kontrol setelah obat habis dan sewaktu-waktu jika ada masalah.
7. Riwayat Kontrasepsi
Pasien mengatakan Belum pernah menggunakan atau metode kontrasepsi.
8. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit berat seperti hipertensi, DM, jantung, TBC, atau penyakit kelamin lain.
b. Riwayat penyakit keturunan
Pasien mengatakan tidak ada keluhan yang pernah diderita seperti hipertensi, DM , jantung, TBC, atau penyakit kelamin lain.
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan mengalami keputihan kental bergumpal, warna kekuning-kuningan, terasa sangat gatal sejak 5 hari yang lalu, tidak banyak, tidak perlu memakai pembalut, mulai kemarin timbul panas badan (demam).
9. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola Nutrisi Makan Minum
Frekuensi 3 x sehari ±8 gelas/hari
Macam nasi, sayur, lauk air putih, teh
Jumlah 1 porsi habis 1 gelas
Keluhan - -
b. Pola Eliminasi BAB BAK
Frekuensi 1 x/hari 4-5x/ hari
Warna kuning kuning
Bau khas khas
Konsistensi lunak encer
Keluhan - -
c. Pola Aktifitas
Kegiatan sehari-hari : Pasien sebagai kasir toko, bekerja 8 jam/ hari
Istirahat : Siang = tidak pernah
Malam = 7 jam
Sexsualitas : Pasien mengatakan belum pernah berhubungan
intim hanya pernah ciuman dan berpelukan dengan pacar serta oral sex dengan pacar.
d. Kebersihan Diri
- Mandi 2 x / hari
- Membersihkan alat kelamin saat mandi, setelah BAB, BAK
- Menggunakan sabun pembersih wanita saat membersihkan genetalia eksternal.
- Membilas genetalia eksternal dari arah bawah keatas sapai simpisis
- Kebiasaan mengganti pakaian dalam setelah mandi
- Jenis pakaian dalam terbuat dari katum
e. Pola Kebiasaan
10. Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a. Pengetahuan pasien tentang penyakit yang diderita saat ini
- Menurut pasien keputihan yang dialami tidak normal seperti biasa
b. Pengetahuan pasien tentang kesehatan reproduksi
- Menurut pasien keputihan normal adalah pada saat menjelang dan setelah menstruasi,putih, tidak bau, tidak gatal.
c. Ketaatan beribadah
- Pasien mengatakan taat menjalankan sholat 5 waktu tidak pernah bolong dan menutup aurat.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Komposmentis
c. TTV
TD : 110/80 mmHG
Nadi : 87x /menit
RR : 16x /menit
Suhu : 38,2 0C
d. Tinggi badan : 160 cm
e. Berat badan : 55 kg
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inpeksi
- Wajah : Tidak ada hiperpegmentasi, simetris, tidak ada
oedema.
- Mata : Simetris, sklera putih, konjungtifa merah muda.
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada gangguan
penciuman.
- Mulut : Bibir merah muda, lembab, tidak ada stomatitis, tidak
ada caries.
- Telinga : (pasien mengenakan jilbab), nampak simetria, tidak
ada gangguan pendengaran dari luar.
- Leher : Tidak ada pembesaran pada vena jugularis dan
kelenjar tiroid.
- Payudara : Tidak ada benjolan, simetris.
- Abdomen : Tidak ada pembesaran, simetris.
- Ekstrematas atas atau bawah : Reflek pafela +/+.
- Genetalia luar
Varises : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
Kelenjar Bartolini : tidak ada peradangan
Pengeluaran : Flour Albus : kental kekuning-kuningan
- Genetalia dalam : Dilihat membran putih pada vagina.
- Anus : Tidak ada himoroid
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar
tiroid.
Payudara : Tidak ada benjolan, simetris.
Abdomen : Tidak ada pembesaran, simetris.
c. Auskultasi : Tidak dilakukan
d. Perkusi : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang
Tes darah : tidak dilakukan
Pemeriksaaan swab vagina
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Nona “Z” Go Pooooo dengan Vaginitis kandidiasis
Ds : Pasien mengatakan mengalami keputihan kental bergumpal, warna
kuning-kekuningan, gatal, sejak 5 hari yang lalu, tidak banyak tidak
perlu memakai pembalut demam mulai kemarin.
Do :
a. TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 87 x 1 mnt
RR : 16 x 1 mnt
Suhu : 38,2 0C
BB : 55 kg
TB : 160 cm
b. Terdapat membran putih pada diniding vagina Keputihan kental bersimpal, renam, merah.
Masalah : Cemas dengan keputihan yang tidak normal seperti biasanya.
Ds : Pasien mengatakan keputihan kental bergumpal, gatal, warna kuning
sejak sejak 5 hari yang lalu, tidak bau, tidak perlu pakai pembalut.
Do : - Nona nampak cemas ditandai dengan dengan nona menanyakan terus
pada Bidan apakah penyakitnya berbahya.
- Nona nampak gelisah karena celana dalamnya basah terus sehingga aktifitasnya tidak nyaman.
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Infeksi Organ genetalia interna.
IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
a) Mandiri
- KIE tentang kemungkinan penyebab keputihan
- Penanganan demam dikarenakan infeksi
b) Kolaborasi
- Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemeriksaan laboratorium
c) Merujuk
- saat ini tidak ada
V. INTERVENSI
Dx : Nona “Z” Go Pooooo dengan Vaginitis Kandidiasis.
a. Jelaskan keadaan pasien sekarang
R/ Pasien mengerti gangguan yang sedang dialami dan lebih kooperatif dalam pengobatan lebih lanjut.
b. Beri KIEM kepada pasien bahwa keputihan merupakan salah satu indikasi infeksi organ reproduksi. Penyebab kemandulan.
R/ Pasien memahami dan menginginkan dirinya sembuh.
c. Jelaskan kepada pasien bahwa keputihan yang dialami Belum diketahui penyebabnya.
R/ Pasien mau untuk pemeriksaan laboratorium
d. Jelaskan Prosedur swab vagina dan mendapatkan informed konsent.
R/ Pasien mengerti dan mau dilakukan pemeriksaan swa vagina
e. Lakukan swab vagina
R/ Apusan vagina bahan pemeriksaan
f. Beri antibiotik dan penurunan panas
R/ Mengobati demam karena infeksi
g. Anjurkan pasien menjaga kebersihan genetalia luar
R/ Mengurangi kemungkinan infeksi yang lebih berat lagi
h. Ajarkan pasien merawat genetalia luar dengan benar
R/ Pasien tahu merawat genetalia luar sehingga infeksi genetalia dapat dicegah.
i. Jelaskan tanda-tanda infeksi pada pasien
R/ Pasien lebih kooperatif akan tanda infeksi sehingga bisa cepat melaporkannya kepada bidan.
j. Minta pasien datang besok sore dengan membawa hasil swab vagina
R/ Bidan dapat mengetahui hasil swab vagina dan dapat melakukan intervensi lebih lanjut.
Masalah : Cemas, dengan keputihan yang tidak biasa.
1. Jelaskan pada Px bahwa keputihan yang dialami tidak membahayakan.
2. Diajurkan untuk kontrol rutin agar cepat sembuh.
VI. IMPLEMENTASI
Dx : Nona “Z” Go Pooooo dengan vaginitis kandidiasis
Masalah : Nona tampak cemas dan gelisah dengan keputihan yang tidak biasa.
a. Menjelaskan kepada pasien sekarang bahwa dia menderita keputihan tidak biasa.
b. Beri kiem kepada pasien bahwa keputihan merupakan salah satu indikasi infeksi organ reproduksi yang dapat mengakibatkan kemandulan bila tidak diobati dengan tapat.
c. Menjelaskan kepada pasien bahwa keputihan yang dialami belum diketahui penyebabnya sebelum ada tes laboratorium sehingga perlu dialakukan pemeriksaan swab vagina.
d. Menjelaskan prosedur pemeriksaan swab vagina dan mendapatkan informed konsent pasien, yakni pasien dalam posisi liototomi, dilakukan apusan vagina dengan kapas lidi dan dimasukkan dalam cairan Nacl 2 ml.
e. Melakukan pemeriksaan swab vagina dan menyerahkan Specimen kepada pasien untuk dikirim ke laboratorium.
f. Menganjurkan pasien menjaga kebersihan genetalia luar dengan membasuhkan dari depan kebelakang dalam 1 arah setelah BAB, BAK dengan sabun mengganti CD minimal 2 x / hari.
g. Menganjurkan untuk tidak tiap hari menggunakan sabun pembersih kelamin, cukup 3x / minggu.
h. Mengajarkan pasien merawat genetalia dengan benar yaitu dengan membasuh tangan dengan sabun sebelum menyentuh genetalia, membersihkan genetalia dari depan (simpisis) sampai kebelakang (periotonium) lakukan dalam 1 arah.
i. Memberi obat antibiotik dan obat penurun panas.
j. Menjelaskan tanda-tanda infeksi serta meminta pasien kembali besok sore membawa hasil tes swab vagina kepada pasien.
Masalah : - Nona “Z” cemas ditandai dengan menanyakan terus kepada bidan
apakah penyakitnya berbahaya.
- Nona “Z” tampak gelisah dikarenakan CD basah terus sehingga aktifitasnya tidak nyaman.
VII. EVALUASI
Dx : Nona “Z” Go Pooooo dengan Vagina Kandidiasis
S : Pasien mengatakan mengalami keputihan kental bergumpal, warna
kekuning-kuningan, gatal, sejak 5 hari yang lalu, tidak banyak tidak perlu menggunakan pembalut demam mulai kemarin.
O : TTV
a. TTV :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 87 x 1 mnt
RR : 16 x 1 mnt
Suhu : 38,2 0C
BB : 55 kg
TB : 160 cm
b. Terdapat membran putih pada dinding vagina : Renau merah, bintik-bintik merah.
A : Nona “Z” Go Pooooo dengan vaginitis kandidiasis, usia 19 tahun.
P : Intervensi dialnjutkan
Anjurkan pasien membawa spacimen swab vagina besok ke laboratorium.
Anjurkan pasien merawat dan menjaga kebersihan daerah kelamin.
Beri taplet antibiotik dan penurunan panas.
Anjurkan pasien datang lagi besuk tanggal 08-01-10 jam : 17.00
Masalah : Cemas, dengan keputihan yang tidak biasa.
1. Jelaskan pada Px bahwa keputihan yang dialami tidak membahayakan.
2. Diajurkan untuk kontrol rutin agar cepat sembuh.
Catatan perkembangan tanggal 08-01-10 jam 17.00 wib
Diagnosa : nona “Z” Go Pooooo usia 19 tahun dengan vaginitis kandidiasis.
S : Pasien mengatakan sudah mendapatkan hasil dari laboratorium dan masih
keputihan.
O :
1. Keadaan umum : baik
Kesadaran : Komposmetis
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x 1 mnt
RR : 18 x 1 mnt
Suhu : 37,2 0C
BB : 55 kg
TB : 160 cm
2. Hasil tes swab vagina tanggal 07-01-10 jam 20.00 wib
Gram positiv : Basil (-)
Gram negatif : Basil (+)
Lukosit (+)
Epitel (+)
Jamur (+)
A :
Nona “Z” Go Pooooo, usia 19 tahun dengan vaginitis kandidiasis.
P :
1. Jelaskan pada pasien bahwa keputihan tersebut dikarenakan infeksi jamur.
2. Lakukan kolaborasi dengan dokter guna pemberian anti jamur dan antibiotik.
3. Beri penjelasan tips mengurangi keputihan
4. Minta pasien untuk kontrol jika obat telah habis dan meuncul gangguan lagi.
I :
1. Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien mengalami keputihan karena infeksi jamur kendida albika.
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti jamur dan anti biotik. Metronodajole 500 mg 3x 1 / hari, Doxyclin 100 mg 2x /hari.
3. Memberikan tips mengurangi keputihan : manggunakan sabun pembersih kewanitaan 3x / mg, pilih PH 3,5 – 4,2. Tidak memakai bedak pada organ kewanitaan, menggunakan celana dalam yang kering, bahan katun, memilah pakaian luar yang longgar seperti rok atau celana bahan dasar seperti non jeans, mengganti pembalut min 3x / hari saat mens.
E :
1. Pasien mengatakan bersedia meminum obat yang telah disediakan.
2. Pasien mengatakan akan menerapkan tips yang telah diberikan.
3. Pasien bersedia melakukan kontrol setelah obat habis dan sewaktu-waktu jika ada masalah.
0 komentar:
Posting Komentar